Rabu 17 Feb 2021 22:49 WIB

Sumsel Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Atasi Karhutla

Penerapan TMC itu dinilai efektif untuk mengatasi karhutla pada tahun lalu.

Sumsel Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Atasi Karhutla (ilustrasi).
Sumsel Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Atasi Karhutla (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,PALEMBANG -- Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla 2021.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, penerapan TMC itu dinilai efektif untuk mengatasi karhutla pada tahun lalu sehingga tahun 2021 kembali jadi pilihan.

“TMC sudah bisa diterapkan pada Maret nanti karena diperkirakan baru masuk kemarau, sehingga masih banyak potensi awan,” kata dia di Palembang, Rabu (17/2).

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Sumsel akan memasuki kemarau pada Maret, lalu puncaknya bulan Juni--Juli.

Jika ditelisik, maka terjadi perbedaan dibandingkan tahun 2020, saat itu puncak kemarau terjadi pada Agustus--September.

“Artinya kondisi cuaca pada tahun ini cenderung normal, sehingga penerapan TMC ini akan lebih efektif lagi,” kata dia.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, prakiraan cuaca Sumsel berupa kemarau normal sama seperti kondisi pada tahun 2019.

“Sehingga kita perlu waspada. Jika Sumsel kemarau basah seperti tahun 2020 baru itu cenderung aman dari karhutla,” kata dia.

Ia menerangkan, pada akhir tahun 2020 terjadi penurunan hotspot dibanding tahun sebelumnya. BPBD Sumsel mencatat hanya terdapat 4.536 titik api sepanjang tahun 2020, sementara pada tahun 2019 sebanyak 17.361 titik api.

Sementara itu, total luas kebakaran pada tahun 2020 yakni 946,33 Hektare (Ha).

Adapun rincian di 10 daerah rawan kebakaran di Sumsel yaitu Ogan Komering Ilir 531,03 Ha, Banyuasin 183,77 Ha, Musi Banyuasin 93,53 Ha, Musi Rawas 37,52 Ha, Muara Enim 35,19 Ha, Musi Rawas Utara 23,94 Ha. Selanjutnya, Ogan Ilir 21,07 Ha, Empat Lawang 12,41 Ha, Penukal Abab Lematan Ilir Ilir 6,26 Ha dan Lahat 1,40 Ha.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement