Rabu 17 Feb 2021 21:20 WIB

Uni Eropa Pesan 300 Juta Dosis Tambahan pada Moderna

Sebanyak 150 juta dosis diharapkan dapat dipasok Moderna tahun ini.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Tiga botol Vaksin
Foto: MICHAEL SOHN / POOL/AP POOL
Tiga botol Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID,  BRUSSELS -- Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, pada Rabu (17/2) mengaku telah mencapai kesepakatan baru dengan Moderna untuk memasok dosis vaksin tambahan. Perhimpunan Benua Biru memesan 300 juta dosis kepada perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

Sebanyak 150 juta dosis diharapkan dapat dipasok Moderna tahun ini. Kemudian pada 2022, Uni Eropa memiliki opsi membeli 150 juta dosis ekstra. Itu merupakan kesepakatan kedua yang dicapai Uni Eropa dengan Moderna.

Baca Juga

Uni Eropa juga telah mencapai kesepakatan pembelian 200 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Kedua perusahaan tersebut berharap dapat menyediakan pesanan Uni Eropa tahun ini. Sebanyak 75 juta dosis di antaranya dijadwalkan didistribusikan pada kuartal kedua.

Von der Leyen mengatakan akuisisi terbaru dari Moderna membawa portofolio vaksin Uni Eropa mencapai 2,6 miliar dosis. "Dengan portofolio hingga 2,6 miliar dosis, kami akan dapat menyediakan vaksin tidak hanya untuk warga negara kami, tetapi juga untuk tetangga dan mitra kami," ujarnya.

Sebelumnya von der Leyen mengakui Uni Eropa terlambat menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dan terlalu optimistis mengenai produksinya. Hal itu disampaikan saat dia menghadapi kritik yang meningkat atas upaya vaksinasi di Benua Biru.

“Ini adalah fakta bahwa kita hari ini tidak berada di tempat yang kita inginkan dalam perang melawan virus. Kita terlambat dengan persetujuan. Kita terlalu optimistis dengan produksi massal. Dan mungkin kami juga terlalu yakin bahwa pesanan benar-benar akan sampai tepat waktu," kata von der Leyen saat berbicara di hadapan anggota Parlemen Eropa pada 10 Februari lalu.

Dia mengungkapkan 26 juta dosis vaksin telah diberikan. Pada akhir musim panas, 70 persen orang dewasa di semua negara anggota Uni Eropa seharusnya sudah divaksinasi. 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement