Komisi IV Janji Perjuangkan Tambah Anggaran Kementan

Pemangkasan anggaran disayangkan karena pertanian penting menjaga daya tahan ekonomi

Rabu , 17 Feb 2021, 19:23 WIB
Petani merawat tanaman daun bawang di Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (9/2/2021). Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang atau sekitar delapan persen dari total jumlah petani di Indonesia.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Petani merawat tanaman daun bawang di Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (9/2/2021). Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang atau sekitar delapan persen dari total jumlah petani di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi IV DPR RI, Charles Meikyansyah berjanji akan memperjuangkan penambahan anggatan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Perubahan (APBN-P). Sebelumnya, anggaran Kementan dipangkas hingga Rp 6,33 triliun."Kalau APBN-P dilaksanakan saya akan perjuangakan agar ada penambahan. Atau paling tidak dikembalikan pada angka semula," ujar Charles dalam diskusi INDEF berjudul Daya Tahan Sektor Pertanian : Realita atau Fatamorgan, Rabu, 17 Februari 2021.

Charles mengaku kecewa, sekaligus menyayangkan pemangkasan anggaran yang dilakukan. Apalagi, sektor pertanian merupakan sektor penting dalam menjaga daya tahan ekonomi sebagai realita dan kenyataan saat ini."Kalau kita lihat judul diskusi hari ini. Saya pikir sektor pertanian sebagai penyelamat ekonomi adalah realita, bukan fatamorgana. Karena itu sekali lagi saya menyesalkan pemotongan anggran yang dilakukan," katanya.

Namun disisi lain, Charles menilai langkah cepat yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sangat tepat, utamanya dalam serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian. Menurutnya, kebijakan itu adalah solusi kongkrit, di tengah pemangkasan anggaran yang dilakukan. "Kami apresiasi langkah Pak Menteri dengan dikeluarkanya KUR. Saya lihat ini sudah dijalankan dengan baik dan harus kita apresiasi," katanya.

Disisi lain, sektor pertanian juga sangat berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Apalagi disaat pandemi sepeeri saat ini jumlah pengangguran terua mengalami pertumbuhan."Sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja 29,7 persen dari total penduduk Indonesia. Karena itu sektor pertanian menjadi tumpuan dan bantalan bagi perbaikan ekonomi kita ke depan," tuturnya.