Rabu 17 Feb 2021 17:58 WIB

Pendataan Penerima Vaksin Tahap II Masih Proses

TNI, polri, ASN dan non ASN, layanan publik menjadi sasaran utama vaksin tahap dua

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Hiru Muhammad
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac ke dr. Ezra Oktaliansyah (kiri) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat menjadi tujuh kota atau kabupaten yang melaksanakan penyuntikan perdana vaksinasi COVID-19 Sinovac dengan prioritas utama para tenaga kesehatan sebagai tanda dimulainya program vaksinasi COVID-19.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac ke dr. Ezra Oktaliansyah (kiri) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat menjadi tujuh kota atau kabupaten yang melaksanakan penyuntikan perdana vaksinasi COVID-19 Sinovac dengan prioritas utama para tenaga kesehatan sebagai tanda dimulainya program vaksinasi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Pemerintah Kota Bekasi masih koordinasi perihal data yang disasar untuk vaksinasi tahap kedua. Sedianya, vaksin tahap kedua diperuntukkan bagi TNI/Polri, ASN dan non ASN dan juga pedagang pasar. "Saat ini kami sedang melakukan koordinasi terus. Karena kalau data itu kita melakukan koordinasi terlebih dahulu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, kepada wartawan, Rabu (17/2).

Lebih lanjut, Dezy menegaskan, TNI, polri, ASN dan non ASN, semua layanan publik menjadi sasaran utama pada pemberian vaksin tahap kedua. 

Dezy juga belum dapat mentargetkan berapa jumlah yang akan diterima pada tahap dua. Sebab, yang menentukan angkanya adalah pemerintaj pusat. "Untuk berapa (jumlah)-nya nanti tergantung jumlah di nasionalnya," terangnya.

Adapun, sejauh ini jumlah nakes di Kota Bekasi yang menerima vaksin ada 14.060 orang. Semula, Kota Bekasi hanya menerima 14.060 dosis vaksin yang diperkirakan hanya bisa mengakomodir setengah tenaga nakes. 

Namun, tak butuh waktu lama pemerintah pusat kembali mengirimkan dosis vaksin dengan jumlah yang sama sehingga tak ada jumlah nakes yang tertinggal. "Pertama kan kita terima vaksin sebanyak 14.060 dengan asumsi untuk 7.000 orang dua kali suntik ternyata dalam prosesnya kita dikirim lagi yang kedua dengan jumlah yang sama 14.060 lagi jadi totalnya untuk jumlah nakes sesuai dengan jumlah vaksinnya," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement