Rabu 17 Feb 2021 17:35 WIB

Rumah Zakat akan Gelar Anugerah Tokoh Pemberdayaan 2020

Anugerah Tokoh Pemberdayaan 2020 akan digelar Rumah Zakat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Rumah Zakat akan Gelar Anugerah Tokoh Pemberdayaan 2020. Foto:   Logo baru Rumah Zakat.
Foto: RZ
Rumah Zakat akan Gelar Anugerah Tokoh Pemberdayaan 2020. Foto: Logo baru Rumah Zakat.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rumah Zakat akan menyelenggarakan agenda penganugerahan Tokoh Pemberdayaan 2020 pada 25-26 Februari tahun ini. Agenda tersebut digelar secara virtual dengan pusat penyelenggara berada di kantor pusat Rumah Zakat di Bandung.

Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Irvan Nugraha menyampaikan, Rumah Zakat sebagai lembaga zakat yang fokus pada program pemberdayaan dan respons kemanusiaan, memberikan apresiasi kepada para tokoh setiap tahun. Tokoh itu berasal dari beragam kalangan seperti pemerintah, korporasi, media, pegiat pemberdayaan masyarakat dan pegiat kemanusiaan.

Baca Juga

"Tahun ini ada sembilan orang tokoh dari berbagai latar belakang yang akan kami berikan apresiasi sebagai Tokoh Pemberdayaan 2020. Kita menilai dari aspek kontribusi kepada pemberdayaan masyarakat dan juga respons pada kemanusiaan," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (17/2).

Irvan mengatakan, seluruh kalangan baik dari pemerintah, korporasi, media ataupun pegiat di lapangan tentu memiliki peran penting sesuai fungsinya masing-masing dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Secara khusus, media pun memiliki peran signifikan dalam mengedukasi masyarakat terkait filantropi Islam.

"Secara umum, media berperan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang ekonomi syariah dan punya peran penting terkait penerimaan masyarakat untuk berbagi dengan menunaikan zakatnya. Sehingga lembaga-lembaga zakat dan lembaga keuangan syariah pun sangat terbantu bagaimana media mengedukasi masyarakat," tuturnya.

Untuk kriteria penilaian, Irvan memaparkan ada dua poin utama yang menjadi pertimbangan dalam memilih Tokoh Pemberdayaan 2020. Poin pertama yaitu terkait kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Poin kedua yakni kontribusi terhadap respons kemanusiaan, dalam hal ini menyangkut penanggulangan dampak pandemi Covid-19.

"Jadi yang kita nilai adalah dua poin itu. Dua poin ini kita jadikan dasar untuk pemilihan tokoh pemberdayaan tahun 2020. Untuk kontribusi pada penanggulangan dampak Covid-19, karena memang saat ini kita sama-sama sedang berjuang menghadapi Covid-19 ini," ujarnya.

Agenda 'public expose' penganugerahan dilakukan selama dua hari dari 25-26 Februari. Untuk penyerahan penghargaan, akan berlangsung pada Kamis 25 Februari dari pukul 13.00 WIB sampai 15.30 WIB. Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pun direncanakan hadir dalam acara akbar tersebut untuk memberi sambutan dan dukungan terhadap gerakan kampanye 'Bahagia Bersama'.

Rumah Zakat juga mengundang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai perwakilan pemerintah yang menaungi aktivitas pengelolaan lembaga zakat di Indonesia. Selain itu, agenda virtual tersebut juga dihadiri banyak pihak. Tidak hanya mitra Rumah Zakat di Indonesia tetapi juga di luar negeri.

Menurut Irvan, Ma'ruf adalah tokoh nasional yang berupaya mendorong dan memajukan ekonomi syariah di Indonesia agar bisa menjadi tulang punggung ekonomi di Indonesia. Karena ini pula, Rumah Zakat tahun lalu menobatkannya sebagai Tokoh Pemberdayaan 2019. Rekam jejak Ma'ruf dalam mendukung ekonomi syariah bisa terlihat sejak dirinya menjabat ketua umum Majelis Ulama Indonesia sampai sekarang menjadi Wapres.

"Yaitu mendorong kuat ekonomi syariah di Indonesia. Maka beberapa idenya dituangkan di dalam kebijakan dalam platform ekonomi syariah di Indonesia, yang turunannya antara lain mendorong industri halal, menyatukan dan menguatkan lembaga keuangan syariah, dan mendorong peran zakat serta wakaf di Indonesia," ucapnya.

Rumah Zakat, lanjut Irvan, melihat kiprah Wapres Ma'ruf sebagai kebanggaan untuk masyarakat terutama lembaga-lembaga yang bergerak di bidang ekonomi syariah. Kini pemerintah pun kian menajamkan perhatiannya pada kemajuan ekonomi syariah.

CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, menyampaikan, pihaknya pada tahun ini menargetkan 2,5 juta penerima manfaat, dan 1.700 desa berdaya. "Selain itu kami juga punya target di tahun 2021 ini supaya ada 20 persen yang keluar dari garis kemiskinan yang kita dampingi," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement