Rabu 17 Feb 2021 17:33 WIB

Pemprov Jateng Dorong Tuntaskan Vaksinasi Tahap Pertama

Vaksin tahap pertama menyisakan 15 persen dan terus dilakukan percepatan.

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas mengecek kondisi kesehatan penerima vaksin COVID-19 Sinovac berkostum tokoh wayang orang saat vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/2/2021). Penggunaan kostum tokoh wayang orang tersebut sebagai kampanye dukungan terhadap program vaksinasi COVID-19 dari pemerintah
Foto: Antara/Maulana Surya
Petugas mengecek kondisi kesehatan penerima vaksin COVID-19 Sinovac berkostum tokoh wayang orang saat vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/2/2021). Penggunaan kostum tokoh wayang orang tersebut sebagai kampanye dukungan terhadap program vaksinasi COVID-19 dari pemerintah

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Menyusul adanya kebijakan baru bagi penerima vaksin Covid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus mendorong kabupaten/ kota untuk menuntaskan vaksinasi tahap pertama sekaligus juga mempersiapkan vaksinasi tahap kedua.

Sejauh ini, progress pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Jawa Tengah dengan sasaran tenaga kesehatan telah berjalan dengan baik, bahkan capaian Jawa Tengah menjadi yang tertinggi secara nasional.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, Pemprov Jawa Tengah terus mendorong kabupaten/ kota yang ada di daerahnya guna mempercepat program vaksinasi tahap pertama sasaran tenaga kesehatan tersebut.

Ia mengaku, secara umum, kabupaten/ kota di Jawa Tengah telah mampu berperan aktif dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19, di daerahnya masing- masing.“Kalaupun ada, hanya beberapa (sebagian kecil) daerah saja yang masih harus digenjot lagi untuk menununtaskan vaksinasi tahap pertama tersebut, karena belum selesai,” jelasnya di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/3).

Gubernur menjelaskan, untuk vaksinasi tahap pertama dengan sasaran tenaga kesehatan di Jawa Tengah, tinggal menyisakan sekitar 15 persen dan hingga saat ini terus dilakukan langkah- langkah percepatan.

Ke-15 persen tenaga kesehatan yang belum divaksin tersebut merupakan tenaga kesehatan yang masuk dalam kelompok yang memiliki komorbiditas, tidak memenuhi syarat serta mereka yang penyintas. Namun dengan adanya kebijakan baru bagi penerima vaksin gubernur memastikan vaksinasi tahap pertama bisa didorong lagi untuk dipercepat. “Harapannya sebelum masuk di tahap kedua,  vaksinasi tahap pertama sasaran tenaga kesehatan sudah selesai dilakukan,” lanjutnya.

Bahkan, masih jelas Ganjar, sekarang juga sedang disiapkan skenario vaksinasi dengan empat metode guna mendorong percepatan vaksinasi tahap kedua, yang diharapkan sudah bias dimualai pecan ke-tiga bulan Februari ini.

“Kita mesti menyiapkan titiknya di mana dan cold chain-nya seperti apa. Bagaimana sarprasnya  ada enggak termasuk peralatannya sedang dihitung untuk skenario percepatan yang dimaksud,” tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menambahkan, saat ini Dinkes Provinsi Jawa Tengah sedang menyiapkan vaksinasi tahap kedua, yang ditujukan kepada para pelayan publik dan juga kelompok masyarakat rentan.

Rencananya, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua akan dilakukan pada pekan ketiga bulan Februari 2021. “Untuk kebutuhan vaksinasi tahap kedua, Dinkes Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan pendataan,” katanya.

Berdasarkan pendataan yang sudah dilakukan tersebut, lanjut Yulianto, untuk sektor tenaga kependidikan mencapai sebanyak 545.739 orang, TNI/Polri sebanyak 77.599 orang dan Satpol PP sebanyak 5.784 orang.

Dalam vaksinasi tahap kedua tersebut, tambahnya, juga mengikutsertakan 870.372 pedagang pasar dan juga kepala desa bersama perangkat sebanyak 101.517 orang. Selain itu ada juga 8.330 tokoh agama, sebanyak 37.911 tenaga di bagian terdepan BUMN/ BUMD.

Berdasarkan pendataan tersebut, maka kabupaten/ kota di Jawa Tengah juga telah diminta untuk segera menyiapkan dukungan vaksinator, bagi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua tersebut. “Tentunya tidak satu atau dua hari saja, namun sampai proses vaksinasi tahap kedua selesai,” tegasnya.

Yulianto juga menjelaskan, percepatan vaksinasi terbukti telah mampu menekan kasus positif Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan yang ada di Jawa Tengah. Sebelum ada vaksinasi rata- rata tenaga kesehatan di daerahnya yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 250 sampai 300 orang setiap pekan. Setelah ada vaksinasi menurun dan di pekan terakhir ini hanya 27 tenaga kesehatan dalam sepekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement