Rabu 17 Feb 2021 14:54 WIB

Pemprov Kalsel Rapat Persiapan Peresmian Bendungan Tapin

Rapat koordonasi peresmian Bendungan Tapin digelar Pemprov Kalsel.

Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan
Foto: Brantas Abipraya
Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA menggelar rapat konsolidasi pertamanya dengan jajaran Pemprov Kalsel, DPRD Prov Kalsel dan TNI/Polri dalam hal ini Pasukan Pengamanan Presiden dan Polda Kalsel, menjelang kunjungan kerja Presiden Jokowi ke provinsi itu pada Kamis (18/2) esok.

Dalam kunjungannya, presiden akan meninjau Bendungan Tapin dan kondisi banjir Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Provinsi Kalsel. Rapat koordinasi terkait kunjungan presiden ini juga dihadiri secara virtual oleh BMKG,  Sekretariat Militer Kepresidenan, serta dihadiri secara virtual oleh Bupati Tapin dan jajaran Forkompida Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Baca Juga

“Seperti kita ketahui, Bendungan Tapin ini sangat penting bagi Kalsel, karena melayani irigasi seluas 5.472 hektar di Kabupaten Tapin dan menyediakan air baku untuk wilayah Rantau sebanyak 500 liter per detik dan diharapkan bisa mereduksi banjir 107 meter kubik per detik yang saat ini jadi sorotan kita bersama,” ujar Safrizal dalam rapat koordinasi itu, Rabu (17/2).

Bendungan Tapin ini, lanjut Safrizal, masuk masuk dalam Daftar Proyek Strategis Nasional diatur dalam Peraturan Presiden No. 109 Tahun 2020 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Ia juga menjelaskan, nantinya bendungan ini akan difungsikan sebagai konservasi air, destinasi wisata dan potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 3,30 Megawatt (MW).

“Selain itu, kunjungan presiden juga jadi momen yang sangat penting dan berharga bagi masyarakat Kalsel, karena semakin menguatkan moril rakyat Kalsel yang ditimpa bencana banjir sehingga mampu bangkit dan bergotong-royong melakukan pemulihan pasca bencana,” kata Safrizal.

Selain rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait kunjungan Presiden Jokowi, Pj. Gubernur juga memberikan pengarahan kepada seluruh Kepala OPD agar tetap bekerja dengan baik, terutama terkait dengan pengambilan langkah-langkah strategis dalam penanganan bencana alam seperti banjir dan bencana non-alam Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan.

“Presiden pasti bukan hanya meninjau bendungan, tapi juga menanyakan persiapan dan langkah kita dalam menangani bencana baik banjir ataupun Covid-19. Untuk pandemi, mengenai kesiapan pemberian vaksin dengan tetap memperhatikan kondisi dari penerima serta soal pemutakhiran dan pengintegrasian data,” ujarnya.

Menurut Safrizal, data sangat penting bagi pemerintah baik untuk mengatasi pandemi maupun konsinyasi kondisi korban atau rumah yang hancur akibat bencana banjir. Hal ini untuk kesiapan rekonstruksi yang akan dilakukan mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga Pusat. Terakhir, Safrizal membahas skenario-skenario yang harus disiapkan terkait kunjungan presiden mengingat kondisi cuaca yang masih belum begitu bersahabat di Kalsel. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement