Rabu 17 Feb 2021 13:54 WIB

Arsitek Kolombia Bangun Kamar Tiup untuk Pasien Covid-19

Kamar tiup pasien Covid-19 Klombia portabel atau bisa ditempatkan di berbagai lokasi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Seorang dokter berbicara di ponselnya di rumah sakit lapangan yang didirikan di dalam pusat konvensi Corferias di Bogota, Kolombia, Senin (20/4/2020). Corferias adalah ruang yang biasanya menyelenggarakan pameran dan konferensi yang direhabilitasi sebagai rumah sakit lapangan untuk non-COVID19 pasien, untuk menciptakan lebih banyak ruang untuk COVID-19 pasien di rumah sakit yang tepat.
Foto: AP / Fernando Vergara
Seorang dokter berbicara di ponselnya di rumah sakit lapangan yang didirikan di dalam pusat konvensi Corferias di Bogota, Kolombia, Senin (20/4/2020). Corferias adalah ruang yang biasanya menyelenggarakan pameran dan konferensi yang direhabilitasi sebagai rumah sakit lapangan untuk non-COVID19 pasien, untuk menciptakan lebih banyak ruang untuk COVID-19 pasien di rumah sakit yang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kekurangan tempat tidur rumah sakit selama pandemi virus corona mendorong arsitek di Kolombia merancang ruang tiup portabel untuk pasien Covid-19. Alat itu dapat ditempatkan di gym atau tempat parkir.

Kubah dengan ukuran masing-masing selebar 5 meter dapat menampung dua pasien dan dihubungkan oleh lorong-lorong. Tabung gelembung ini, menurut perancang, membantu sirkulasi udara yang dapat berputar 16 kali dalam satu jam.

Baca Juga

Pengembang di seluruh dunia telah merancang struktur tiup atau pop-up lainnya untuk mengatasi gelombang pasien Covid-19. Beberapa untuk bangsal kecil, sedangkan yang lainnya untuk beberapa pasien dan beberapa untuk individu.

Versi La Salle University di Bogota mencakup delapan kubah yang saling berhubungan yang dapat menampung 16 pasien. Untuk membangunnya dibutuhkan sekitar 15.000 dolar AS.

Portable Epidemiological Insulation Unit ini dapat ditambahkan atau dikurangi sesuai kebutuhan. "Kami ingin melakukan sesuatu untuk menanggapi keadaan darurat kesehatan yang dialami dunia," kata  profesor arsitektur yang memimpin inisiatif kubah gelembung tersebut, Alex Perez.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement