Rabu 17 Feb 2021 15:30 WIB

Kisah Penemuan Makam Tutankhamun Pada 1923

Kisah Penemuan Makam Tutankhamun Pada 1923

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Pada 98 tahun yang lalu, tepatnya 16 Februari 1923, Howard Carter merupakan orang pertama setelah lebih dari 3.000 tahun tidak ada yang menginjakkan kaki di ruangan berisi bahtera Tutankhamun.

Pada 4 November 1922, Carter sedang melakukan penggalian di pintu masuk terowongan menuju makam Ramses VI di Lembah Para Raja. Kala itu, ia melihat sebuah gudang bawah tanah berukuran besar dan memutuskan melanjutkan penggalian dengan penuh kehati-hatian, hingga berakhir ke makam Tutankhamun.

Baca Juga

Dilansir di Egypt Today, Rabu (17/2), ketika memasuki ruangan itu, Howard Carter menyebut dinding ruangan berisi mausoleum dan gambar-gambar indah. Hamparan gambar ini menceritakan kisah kepergian Tutankhamun ke dunia orang mati.

Pemandangan itu sangat mengesankan bagi Carter, yang sedang melihat ruangan melalui lubang dengan lilin di tangan. Sang asistennya lantas bertanya apakah ia bisa melihat sesuatu, dan dijawab "Ya, saya melihat hal-hal indah".

Hal pertama yang dilihat Howard Carter di makam Tutankhamun adalah sebuah kotak kayu bertahtakan emas di tengah ruangan. Ketika kotak itu diangkat, dia memperhatikan jika ada kotak kedua yang dihiasi dengan tulisan bertatahkan emas.

Ketika kotak kedua ini diangkat, ada kotak lainnya yang juga bertatahkan emas. Setelah mengangkat kotak ketiga, Carter mencapai sarkofagus batu, yang ditutupi dengan lapisan batu tebal diukir dalam bentuk patung Tutankhamen.

Ketika makam itu ditemukan, Carter merasa kesulitan mengangkat kafan emas ketiga yang menutupi mumi Tutankhamun. Dia berpikir tindakan mengekspos kafan tersebut ke panas terik Mesir akan cukup untuk memisahkan kafan emas dari mumi.

Tetapi, usahanya ini gagal. Pada akhirnya, dia terpaksa memotong kafan emas menjadi dua untuk melihat mumi di dalamnya.

Setelah melepas kain kafan, Carter menemukan mumi Tutankhamun dengan perhiasan lengkap. Ia menggunakan kalung, cincin, mahkota dan tongkat, yang kesemuanya berbahan dasar emas murni.

Untuk mengambil perhiasan ini, tim penggalian harus memisahkan tengkorak dan tulang utama. Setelah perhiasan ini lepas, tim merekonstruksi kerangka mumi dan meletakkannya di peti kayu.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement