Rabu 17 Feb 2021 07:58 WIB

Padi Organik akan Terus Dikembangkan di Ciamis

Penanaman padi organik sudah dilakukan sejak tahun lalu di empat desa Ciamis.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
 Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra mengikuti panen raya padi organik di Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Selasa (16/2/2021).
Foto: Dok Humas Pemkab Ciami.
Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra mengikuti panen raya padi organik di Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Selasa (16/2/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — Pemerintah Kabupaten Ciamis akan mendorong pengembangan padi organik di wilayahnya. Diharapkan area sawah padi organik ini terus bertambah.

Menurut Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra, pada 2020 sudah dilaksanakan penanaman padi organik di empat desa wilayah Kecamatan Cihaurbeuti. Padi organik ditanam di lahan seluas sekitar sepuluh hektare. 

Tahun ini, Yana mengatakan, penanaman padi organik akan dikembangkan lagi di tujuh desa, khususnya di Kecamatan Cihaurbeuti. Menurut dia, penanaman padi organik ini dipilih karena memiliki nilai tambah. “Di antaranya dapat meminimalisasi pasokan pupuk yang biasanya menjadi kendala bagi para petani,” ujar dia, saat menghadiri panen raya padi organik di Dusun Cikole Kulon, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Selasa (16/2).

Panen raya itu diselenggarakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Empat Desa Cijulang, yang menanam padi organik. Ketua Gapoktan Mekar Empat, Samsul Romli Al Khumaeni, mengatakan, panen raya kali ini diharapkan dapat memicu para petani untuk mengembangkan pertanian sebagaimana yang diharapkan pemerintah.

Namun, menurut Samsul, masih ada sejumlah kendala yang dialami petani. Di antaranya persoalan hama tikus dan sulitnya pasokan air saat musim kemarau. “Kami berharap dengan kedatangan Wakil Bupati Ciamis dalam kegiatan ini dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi petani, khususnya di Dusun Cikole,” kata dia.

Yana melihat masih ada potensi peningkatan produktivitas pertanian di Ciamis. Ia mengatakan, di Ciamis ada sekitar 136 ribu hektare lahan sawah. Dalam setahun, lahan itu menghasilkan sekitar 460 ribu ton padi atau setara 280 ribu ton beras.

Alhamdulillah, dengan hasil padi tersebut, kita surplus. Kita telah mampu memberikan sumbangan, baik di tingkat nasional maupun Provinsi Jawa Barat, sebanyak 150 ribu ton per tahun,” ujarnya.

Menurut Yana, para petani masih bisa mengembangkan potensi pertanian ini. Ia mencontohkan, saat panen raya kali ini satu hektare lahan sawah bisa menghasilkan rata-rata enam ton-tujuh ton padi. Apabila dikelola dengan tepat, ia meyakini hasilnya dapat mencapai sekitar delapan ton.

“Dengan begitu akan mampu memberikan kesejahteraan untuk masyarakat, khususnya masyarakat di Kecamatan Cihaurbeuti, sebagai salah satu daerah agropolitan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement