Rabu 17 Feb 2021 06:51 WIB

TNI Klaim Tembak Mati Tiga Anggota KKSB

TPNPB OPM tuding TNI tembak mati warga sipil.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat gabungan TNI-Polri menembak mati tiga orang yang diklaim sebagai anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Sugapa, Intan Jaya, Papua. Penembakan ini adalah buntut dari tewasnya anggota Satgas Yonif R 400/BR, Prada Ginanjar Arianda, akibat tembakan KKSB pada Senin (15/2).

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel CZI IGN Suriastawa mengatakan, dua di antara orang yang ditembak mati ikut menandatangani surat pernyataan perang yang dikeluarkan KKSB beberapa waktu lalu. "Setelah dicocokkan dengan identitas dan beberapa barang bukti lain seperti surat pernyataan perang oleh KKSB, dipastikan ketiganya merupakan anggota dari KKSB," ujar Suriastawa lewat keterangan tertulis, Selasa (16/2).

Ia menjelaskan, kejadian itu bermula saat tim TNI melakukan pengejaran pelaku penembakan terhadap Prada Ginanjar pada Senin. Tim kemudian memeriksa satu orang laki-laki, yang kemudian diketahui bernama Janius Bagau. Saat pemeriksaan, Janius tiba-tiba melarikan diri dengan meloncat ke jurang.

Tim kemudian menembaknya. Namun, Janius berhasil melarikan diri dengan melompat ke jurang dengan luka tembakan di bagian tangan. Beberapa waktu setelahnya, pihak TNI memperoleh informasi soal adanya satu orang warga dengan luka tembak dibawa ke Puskesmas Sugapa. Setelah dilakukan pengecekan, dipastikan orang tersebut adalah Janius.

Saat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sugapa, Janius didatangi dua orang rekannya. Dari sana, ketiganya berusaha melarikan diri, menyerang, dan berusaha merampas senjata dari aparat gabungan TNI-Polri yang berjaga di puskesmas.

Menurut Suriastawa, ketiganya merupakan anggota KKSB yang selama ini melakukan aksi teror terhadap masyarakat dan aparat keamanan di Sugapa. “Sudah dikoordinasikan dengan pemda setempat untuk pengurusan tiga jenazah KKSB itu,” kata dia.

Namun, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) membantah tiga orang itu sebagai anggota mereka. Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengatakan, Janius dievakuasi ke puskesmas dengan mobil milik pemerintah daerah dari lokasi penembakan di Amaesiga. Ia menderita luka tembak di lengan kiri hingga tulangnya hancur.

Sementara, dua pemuda lain adalah Justinus Bagau dan Soni Bagau. Mereka pihak keluarga yang menjaga Janius di puskesmas. TNI, kata dia, kemudian datang pada malam hari untuk menginterogasi ketiganya. Pemeriksaan yang disebut dilakukan dengan kekerasan menyebabkan ketiganya meninggal dunia pada Senin malam.

"Dari laporan kronologi singkat di atas ini, klaim anggota TNI bahwa mereka telah tembak mati tiga anggota TPNPB itu tidak benar," kata Shebby, kemarin.

Prada Ginanjar Arianda tewas tertembak KKSB di pos peninjauan TNI, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya. Jenazahnya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Banjar, Jawa Barat. "Rencananya hari (Selasa) ini sampai ke rumah duka di Banjar. Untuk jamnya belum dimonitor," kata Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Inf FX Sri Wellyanto, kemarin.

Sepanjang 2021, ada empat orang anggota Yonif 400/BR yang tewas dibunuh KKSB. Total ada 11 prajurit Yonif 400/BR yang tewas sejak bertugas di Kabupaten Intan Jaya pada Agustus 2020. "Empat prajurit di antaranya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas," kata Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen TNI Suwastyo, kemarin.

Data dari Polda Papua selama 2020, terjadi 49 kasus penembakan dan penganiayaan yang terjadi di wilayah Polres Nduga, Intan Jaya, Paniai, Puncak Jaya, Keerom, dan Polres Pegunungan Bintang. Khusus untuk wilayah Polres Intan Jaya, tiga anggota TNI dan 10 warga sipil meninggal tahun itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement