Rabu 17 Feb 2021 00:55 WIB

Pekan Depan Divaksin, Ini Respons Sebagian Pengemudi Ojol

Pemprov DKI Jakarta berencana memulai vaksinasi tahap dua pekan depan.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Driver Online Jabar Bersatu (DOJB) melakukan aksi damai di depan Balai Kota Bandung, Senin (13/7). Aksi tersebut di antaranya menuntut aktivasi ojol di aplikasi Go-Ride dan Grab-Bike dan pembebasan rapid test COVID-19 bagi driver ojol.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Driver Online Jabar Bersatu (DOJB) melakukan aksi damai di depan Balai Kota Bandung, Senin (13/7). Aksi tersebut di antaranya menuntut aktivasi ojol di aplikasi Go-Ride dan Grab-Bike dan pembebasan rapid test COVID-19 bagi driver ojol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana akan memulai vaksinasi Covid-19 tahap 2 yang salah satu calon penerimanya adalah pengemudi ojek online (ojol) pada pekan depan. Sejumlah pengemudi ojol pun merespons rencana itu secara beragam.

Samsudin, seorang pengemudi ojol, mengaku enggan divaksin. Ia berasalan bahwa dirinya sehat-sehat saja selama ini.

Baca Juga

"Kalau buat saya sih anggap saja sehat lah. Enggak usahlah divaksin. Itu menurut saya, ya," kata pria 32 tahun itu kepada Republika saat sedang mangkal di dekat Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/2).

Pengemudi ojol lainnya, Ali (32), juga menolak divaksin. Dia mengaku, sehat-sehat saja selama ini kendati kerap berinteraksi dengan banyak penumpang. Ia juga mengaku takut divaksin.

Baca Juga: PSG Permalukan Barcelona di Camp Nou

"Saya takut karena banyak kejadian, abis kena vaksin itu orang sakit. Saya dapat info-info itu dari berita dan Google segala macam," kata pria yang sudah lima tahun jadi pengemudi ojol itu.

Sedangkan, pengemudi ojol lainnya bernama Heri (35 tahun) mengaku belum menentukan sikap terkait vaksinasi. Sebab, dirinya baru mengetahui informasi soal vaksinasi terhadap pengemudi ojol.

"Kita liat informasi yang berkembang nanti, baru tentukan mau divaksin atau tidak," kata Heri.

Heri menunda bersikap karena kerap mendapat informasi yang menyebutkan bahwa banyak orang jatuh sakit setelah divaksin. Di sisi lain, dirinya mengaku punya keinginan divaksin agar bisa bekerja tanpa terlalu khawatir dengan penularan Covid-19.

"Saya juga pengen sebenarnya ngojek tanpa takut corona lagi. Tapi efek samping vaksin ini saya belum tahu," ujarnya.

Berbeda dengan tiga sebelumnya, pengemudi ojol bernama Hendra (47) dan Asep (32) mengaku bersedia divaksin. Sebab, mereka sudah melihat sejumlah tokoh publik, termasuk Presiden Joko Widodo disuntik vaksin.

"Selama ini kan udah banyak yang divaksin. Jadi amanlah. Untuk ikut atau tidak ikutnya kami divaksin, nanti lihat kesepakatan dengan teman-teman ojol lain," ujar Hendra.

Hendra menambahkan, dirinya sejauh ini belum didata sebagai penerima vaksin. Baik dari pihak komunitas ojol maupun dari perusahaan penyedia aplikasi. "Sejauh ini, baru ada pemberitahuan dari Grab supaya jangan takut divaksin," kata dia.

Sebelumnya, Pemrov DKI Jakarta berencana melakukan vaksinasi Covid-19 tahap 2 pada pekan depan. Jumlah penerima vaksin kali ini diproyeksikan sebanyak 3,4 juta orang. Mulai dari pedagang pasar hingga pengemudi ojol.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, saat ini, masih berlangsung proses pendataan terhadap calon penerima vaksin. Tahap 2 ini penerimanya adalah pekerja di sektor pelayanan publik, mulai dari anggota TNI-Polri, tokoh agama, ASN, layanan Publik, pedagang pasar, hingga pengemudi ojol.

Baca Juga: Google Doodle Rayakan Ulang Tahun Marie Thomas, Siapa Dia?

"Kalau total sementara dari berbagai unsur, tidak hanya dari pedagang, mungkin berkisar 3,4 juta orang penerima vaksin. Itu angka yang sifatnya masih proyeksi," kata Dwi, kemarin (15/2).

Untuk diketahui, proses vaksinasi bagi pedagang pasar akan dimulai besok (17/2). Vaksin akan disuntikkan kepada 9.000 lebih pedagang di Pasar Tanah Abang.

photo
Oxford uji vaksin Covid-19 pada anak - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement