Senin 15 Feb 2021 21:13 WIB

Gerakan Jateng di Rumah Saja Disebut Tunjukan Hasil Bagus

Rata-rata daerah di Jateng masih berstatus zona oranye.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengikuti Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di lantai 2 Kantor Setda Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/2). Ganjar mengklaim gerakan jateng di Rumah Saja mampu menurunkan persebaran kasus Covid-19 40 hingga 50 persen.
Foto: dok. Humas Prov Jateng
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengikuti Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di lantai 2 Kantor Setda Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/2). Ganjar mengklaim gerakan jateng di Rumah Saja mampu menurunkan persebaran kasus Covid-19 40 hingga 50 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gerakan Jateng di Rumah Saja yang digalakkan Pemprov Jawa Tengah pada 6-7 Februari 2021 diklaim mulai menunjukkan dampak yang signifikan. Salah satunya, angka kematian hingga angka terkonfirmasi terlihat menurun pada pekan ke-6 tahun ini.

"Jadi penambahannya menurun, bahkan untuk pertama kali kemarin saya dilapori yang terkonfirmasi sudah menurun juga, kalau biasanya panahnya merah-merah naik, ini sekarang sudah ada kok hijau," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Jateng, Semarang, Senin (15/2).

Selain itu, Ganjar menyebut sudah tidak ada lagi zona merah di Jawa Tengah. Meski rata-rata masih oranye dan belum ada yang kuning, namun ini dinilai perkembangan bagus.

Ganjar juga mendapatkan progres vaksinasi tahap pertama di Jateng berjalan dengan baik. Hanya saja tetap perlu terus didorong karena pelaksanaan di beberapa daerah masih belum maksimal.

"Vaksinasinya untuk yang tahap kedua Jateng masih bagus, masih tertinggi se-Indonesia, cuma yang vaksinasi (tahap) pertamanya ini perlu digenjot karena masih ada beberapa daerah yang belum selesai," ujarnya.

                               

Terkait vaksinasi di Jateng, Ganjar mengungkapkan, pihaknya segera menyiapkan metode tambahan yang diterapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rangka target vaksinasi akhir tahun. Jateng juga mulai menyiapkan penerimaan vaksin yang disebut oleh Menkes dalam waktu dekat akan kembali didistribusikan dan disusul juga vaksin lain selain Sinovac.

"Kita mesti menyiapkan titiknya nanti kira-kira di mana cold chain-nya seperti apa, apakah ada atau tidak, apalagi nanti vaksin dari beberapa jenis yang membutuhkan suhu, bahkan minusnya banyak sekali. Nah ini ada enggak peralatannya, kalau selama ini yang sudah ada kita masih bisa handle sehingga kita bisa tinggal lakukan percepatan saja untuk komunikasi dengan pusat," kata dia.

Gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari, lanjut dia, ternyata berhasil menurunkan mobilitas warga dan berpengaruh pada angka penularan Covid-19.

"Kemarin dari dua hari di rumah saja, ternyata dari sisi pergerakannya turunnya luar biasa, 40-50 persen lebih, jadi ini menurut saya berita yang cukup baik. Ini gambar-gambar yang menurut saya menunjukkan optimisme kita, ini tren mingguan yang dirawat juga sudah anjlok," ujar Ganjar.

                               

                          

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement