Senin 15 Feb 2021 20:59 WIB

7 Daerah di Jabar Vaksinasinya Masih di Bawah 60 Persen

Sejumlah daerah di Jabar saat ini sedang berupaya mencapai target 80 persen.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang petugas kesehatan memasukkan kembali botol vaksin Covid-19 yang sudah kosong ke dalam kotaknhya (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang petugas kesehatan memasukkan kembali botol vaksin Covid-19 yang sudah kosong ke dalam kotaknhya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak tujuh daerah di Jawa Barat belum maksimal melaksanakan vaksinasi atau masih di bawah 60 persen dari jumlah penduduk. Sementara untuk mencapai efektivitas, harus menyasar 80 persen. 

Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Pemprov Jabar menargetkan vaksinasi di Jabar dapat tuntas di angka 80 persen pada Desember mendatang. "Karena efektifnya vaksin di 80 persen, Jawa Barat diestimasikan ini sekitar 36,2 juta orang. Karena masyarakatnya banyak. Jadi diestimasikan selesai bulan Desember akhir," ujar Uu, Senin (15/2).

Baca Juga

Uu mengatakan, sejumlah daerah di Jabar saat ini sedang berupaya mencapai target itu. Namun di samping itu, masih terdapat kota kabupaten yang belum maksimal menggelar vaksinasi atau masih di bawah 60 persen. 

Uu menjelaskan, kabupaten kota yang belum optimal melakukan vaksinasi yakni Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Majalengka  "Kami beharap para bupati yang juga hadir supaya segera meningkatkan pelaksanaan vaksin," katanya. 

Namun, Uu mengklaim jumlah SDM tenaga kesehatan (nakes) yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 di Jabar tahap satu tercatat paling banyak secara nasional.  Saat ini, kata dia, sudah 4.070 tenaga kesehatan (nakes) yang mengikuti vaksin di Jabar. Total tersebut didapat dari pelaksanaan vaksinasi selama tiga hari di tujuh kabupaten/kota pada 14 hingga 16 Januari 2021.

Rincian tujuh daerah dan jumlah nakes yang sudah divaksin tersebut yaitu Kota Bandung (1.783 nakes), Kabupaten Bandung (42 nakes), Kota Bekasi (694 nakes), Kota Bogor (568 nakes), Kab. Bandung Barat (442 nakes), Kota Cimahi (420 nakes), dan Kota Depok (121 nakes). 

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jawa Barat di Jabar  terdapat 152.827  nakes yang membutuhkan vaksinasi. Kebutuhan paling banyak ada di Bandung dengan 20.533 nakes. Disusul Kota Depok dengan 12.229 nakes. Dengan jumlah dosis vaksin tahap pertama hanya 38 ribu. Artinya, penyuntikan kepada nakes pun akan dilakukan bertahap.

"Konsekuensinya, maka kita yang paling diutamakan dalam pemberian vaksin selanjutnya  termasuk ada juga prioritas prioritas lain karena sudah menunjukan itikad baik," papar Uu.

Untuk vaksinasi tahap kedua, kata dia, rencananya akan dilakukan di 27 kabupaten/kota pada pekan ini.  Hal ini tidak seperti tahap pertama di mana hanya tujuh daerah. Dosis vaksin sendiri saat ini sudah berada  di seluruh daerah Jabar.  "Vaksin tahap kedua Ahad ini, karena target waktu akhir bulan ini tanggal 21 (Februari) SDM dan nakes harus selesai," katanya. 

Uu mengatakan, mengingat tes merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam penanganan Covid, maka dari sekitar 50 juta penduduk di Jabar pihaknya telah melakukan tes kepada 1.320 ribu orang. Artinya, hampir memenuhi standar keharusan yang ditetapkan oleh WHO. 

Menurutnya, terdapat sejumlah daerah yang memenuhi 90 persen kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan. Antara lain, Kabupaten dan Kota Bandung, Bandung Barat, Subang, Sumedang, Kota Tasik, Kota Banjar dan Depok.  "Itu yang dianggap mentaati, baik pemerintah maupun masyarakat dalam protokol kesehatan . Kemudian secara umum kota Bogor masih (zona) merah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement