Senin 15 Feb 2021 21:41 WIB

Beras dan Rokok Sumbang Kemiskinan di Lampung

Garis Kemiskinan (GK) di Lampung naik sebesar 0,83 persen.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Kemiskinan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kemiskinan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Garis Kemiskinan (GK) di Lampung naik sebesar 0,83 persen. Komoditas beras dan rokok filter memberikan sumbangan terbesar pada GK di Lampung.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Faizal Anwar mengatakan, pada periode September 2019 - September 2020 , GK naik sebesar 5,25 persen, yaitu dari Rp 434.675 per kapita per bulan pada September 2019 menjadi Rp 457.495 per kapita per bulan pada September 2020.

Baca Juga

“Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pendapatan sebagian penduduk miskin khususnya mereka yang berada di sekitar garis kemiskinan belum mampu mengimbangi kenaikan harga pada saat garis kemiskinan mengalami kenaikan,” kata Faizal Anwar dalam keterangan persnya, Senin (15/2).

Ia mengatakan, dengan memperhatikan komponen GK yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM),  peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.

Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada September 2020 sebesar 75,40 persen. Artinya, ujar dia, kenaikan harga pada bahan makanan di tengah masyarakat menjadi salah satu penyebab kenaikan GK yang terjadi di Provinsi Lampung.

Menurut pemaparannya, pada September 2020, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK baik di perkotaan maupun di perdesaan pada umumnya hampir sama. “Beras memberi sumbangan sebesar 16,59 persen di perkotaan dan 22,45 persen di perdesaan.  Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK (10,65 persen di perkotaan dan 11,36 persen di perdesaan),” kata dia.

Sedangkan komoditi lainnya yakni telur ayam ras 5,03 persen di perkotaan dan 3,94 persen di perdesaan, cabe rawit 2,76 persen di perkotaan dan 4,49 persen di perdesaan, roti 2,57 persen di perkotaan dan 2,28 persen di perdesaan, gula pasir 2,41 persen di perkotaan dan 2,91 di perdesaan.

Sementara komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, dan pendidikan.  

Faizal menyatakan pada periode September 2019 - September 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2020 yakni  1,899 dan pada September 2020 mengalami kenaikan menjadi 2,110. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami kenaikan dari 0,411 menjadi 0,570.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio (GR) di wilayah perkotaan pada September 2020 tercatat 0,342. Angka ini turun sebesar 0,003 poin dibandingkan GR Maret 2020 yang sebesar 0,345.  Untuk daerah pedesaan GR September 2020 tercatat sebesar 0,295. Angka ini turun sebesar 0,003 poin dibanding GR Maret 2020 yang sebesar 0,298.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement