Senin 15 Feb 2021 19:18 WIB

Trenggono-Sandiaga Sepakat Kembangkan Wisata Bahari Nasional

KKP memiliki pesisir dan ruang laut dari Sabang hingga Merauke yang bisa dimanfaatkan

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas melakukan perawatan artefak Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di Pusat Informasi Bahari, Tangkolak, Desa Sukakerta, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Pemerintah Kabupaten Karawang berencana memanfaatkan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) tersebut menjadi salah satu sarana wisata edukasi bahari bagi masyarakat guna menambah pengetahuan sejarah kelautan. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww.
Foto: ANTARA /Muhamad Ibnu Chazar
Petugas melakukan perawatan artefak Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di Pusat Informasi Bahari, Tangkolak, Desa Sukakerta, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (1/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Pemerintah Kabupaten Karawang berencana memanfaatkan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) tersebut menjadi salah satu sarana wisata edukasi bahari bagi masyarakat guna menambah pengetahuan sejarah kelautan. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh pengembangan wisata bahari Indonesia dalam rangka membantu pemulihan ekonomi di sektor tersebut yang terganggu akibat pandemi Covid-19.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimistis wisata bahari menjadi pilihan utama masyarakat sebab lokasi yang ditawarkan berada di area terbuka sehingga aman bagi pelancong yang berwisata di masa pandemi seperti sekarang.

"Kalau kita berharap pada destinasi wisata seperti zaman normal rasanya berat. Harus ada sesuatu yang menarik. Logikanya kalau orang berwisata di laut jauh lebih sehat. Image ini harus dibangun dulu," ujar Trenggono saat bertemu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Kantor KKP, Jakarta, Senin (15/2).

Kata Trenggono, KKP memiliki pesisir dan ruang laut dari Sabang hingga Merauke yang bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata bahari. Kemudian ada juga kapal-kapal tidak terpakai yang dapat dimanfaatkan menjadi restoran terapung sebagai destinasi wisata kuliner.

Pengemasan destinasi wisata ini, lanjut Trenggono, harus didukung protokol kesehatan yang ketat. Selain itu juga harus memerhatikan kelestarian lingkungan supaya hasilnya tidak hanya pertumbuhan ekonomi masyarakat tapi juga terjaminnya keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut.

"Di beberapa titik kita punya kapal yang bisa diupgrade untuk jadi restoran apung. Tapi jangan mass, yang khusus saja. Misal hanya untuk menampung 25 orang," ucap Trenggono.

Trenggono menyampaikan hal lain yang tak kalah menarik adalah pemanfaatan hutan mangrove sebagai destinasi wisata pesisir Apabila dilengkapi dengan beragam atraksi menarik, Trenggono meyakini wisata mangrove bisa menjadi pilihan masyarakat.

Dalam pengembangan wisata bahari mangrove ini, tambah Trenggono, dapat pula menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sehingga area yang dimanfaatkan bisa lebih luas.

"Dari mangrove ini juga bisa ada turunan-turunan ekonomi kreatif yang dihasilkan. Pokoknya kami siapkan dari Sabang sampai Merauke. Kita dukung penuh," ungkap Trenggono.

Menparekraf Sandiaga Uno mengaku akan menyiapkan skema untuk menghidupkan lokasi-lokasi wisata bahari di Indonesia. Sandi optimistis pariwisata bisa menggeliat dengan dukungan dari KKP. "Kita mau total garap wisata bahari, mau kolaborasi," ujar Sandi.

Sandi juga memuji program tambak udang milenial yang digagas KKP. Menurut Sandi, program tersebut dapat diintegrasikan dengan program-program di kementeriannya sehingga dampak ekonomi yang dihasilkan bisa lebih besar.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement