Senin 15 Feb 2021 17:56 WIB

Pembatasan Covid Dilonggarkan, Aljazair Buka Kembali Masjid

Pelonggaran dilakukan seiring dengan penurunan angka infeksi Covid secara nasional.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Masjid Agung Aljazair, juga dikenal sebagai Djamaa El Djazair, pada malam peresmiannya di ibu kota Aljazair.
Foto: thenationalnews.com
Masjid Agung Aljazair, juga dikenal sebagai Djamaa El Djazair, pada malam peresmiannya di ibu kota Aljazair.

IHRAM.CO.ID, ALJIR -- Pemerintah Aljazair memutuskan membuka kembali semua masjid di seluruh negeri, Ahad (14/2). Keputusan ini diambil sembari mengingatkan masyarakatnya untuk tetap mematuhi langkah-langkah dan protokol kesehatan.

Keputusan membuka kembali masjid merupakan salah satu langkah untuk melonggarkan pembatasan pencegahan virus Covid-19, seiring dengan penurunan angka infeksi secara nasional.

Pemerintah juga telah mengizinkan dimulainya kembali semua aktivitas di hotel maupun publik, kecuali upacara dan perayaan besar.

Dilansir di Africa News, Senin (15/2), pihak berwenang juga mencabut pembatasan aktivitas kafe, restoran dan rantai makanan cepat saji. Termasuk di dalamnya kewajiban menawarkan layanan makanan dan minuman dibawa pulang, dan tutup pada pukul 9 malam.

Meski demikian, peraturan jam malam pukul 10 malam hingga 5 pagi akan diperpanjang selama 15 hari. Aturan ini berlaku di 19 dari 48 wilayah di negara itu, termasuk Aljir dan Blida.

Dalam momen langkah penuhnya, Aljazair meluncurkan kampanye vaksinasi di Blida, sejak 30 Januari lalu. Wilayah ini dipilih karena menjadi lokasi pertama keberadaan Covid-19 dilaporkan.

Pembukaannya dilakukan melalui suntikan gelombang pertama vaksin Sputnik V Rusia. Saat ini, otoritas Aljazair sedang dalam pembicaraan dengan Moskow untuk membuat vaksin ini di dalam negara mereka. Aljir disebut juga telah menerima dosis vaksin dari British AstraZeneca.

Secara total, lebih dari 110.000 orang kontaminasi Covid-19 dengan hampir 3.000 kematian, di  negara ini. Menurut laporan dari Menteri Kesehatan Aljazair, Abderrahmane Benbouzid, kasus positif pertama dilaporkan pada 25 Februari 2020. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement