Senin 15 Feb 2021 14:25 WIB

2.015 Mahasiswa FKIP UMS Ikuti Magang PBB

Magang tersebut menjadi satu tahapan penting menyiapkan calon guru profesional.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMS.
Foto: Yusuf Assidiq.
Kampus UMS.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 2.015 mahasiswa semester IV Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, mengikuti program Magang Pembelajaran dan Budaya Belajar (PBB). Magang tersebut dinilai menjadi satu tahapan penting dalam menyiapkan calon guru profesional.

Dekan FKIP UMS yang juga Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (ALPTK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), Harun Joko Prayitno, mengatakan salah aspek penting dalam penyiapan calon guru profesional holistik bagi mahasiswa LPTK yakni, proses pendidikan calon guru yang desain pembelajarannya mampu menyiapkan lulusannya memiliki kompetensi untuk hidup, kehidupan, penghidupan, dan untuk berpenghidupan dalam konteks pendidikan secara luas.

Pilar kompetensi pendidikan holistik dinilai penting dalam kaitannya dengan konteks implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) supaya lulusan FKIP UMS memiliki daya juang yang tangguh dan mampu beradaptasi dalam konteks pendidikan global. Magang PLP-1 periode pandemi Covid-19 ini didesain menjadi Magang Observasi Pelaksanaan Pembelajaran dan Observasi Budaya Belajar (Magang OPP-OBB).

Magang kali ini secara utuh dilaksanakan dalam dua bentuk, yakni, magang Observasi Pembelajaran (OPP) dan Magang Observasi Budaya Belajar (OBB), baik yang dapat dilaksanakan di lingkungan pendidikan informal, nonformal, maupun pendidikan formal selama masa pandemi.

Secara lebih detail, implementasi magang awal PLP-1 yang diadaptasi ke dalam observasi OPP dan OBB masa pandemi ini dapat dilaksanakan dalam bentuk OPP di sekolah, OPP di rumah guru (siswa yang belajar ke rumah guru, OPP di rumah siswa (guru home visit), maupun OPP di rumah siswa yang mengajarnya dilakukan orang tua/ wali/ kakak/eyang/ tetangga/siswa belajar sendiri.

"Untuk memperkuat karakter dan budaya belajar mahasiswa bentuk magang ini diperluas menjadi penyiapan pengenalan budaya belajar antara lain, melalui OBB nonmengajar di sekolah (yang melaksanakan pembelajaran secara luring), OBB nonmengajar di rumah siswa, OBB di rumah guru (yang melaksanakan secara daring)," jelasnya.

Magang PBB dalam bentuk OPP dan OBB dilaksanakan di sebanyak 1.037 lokasi penyelenggara pendidikan, baik pendidikan informal, nonformal, maupun formal. Dari sebanyak 2.015 mahasiswa semester IV awal ini melaksanakan Magang PBB di sejumlah provinsi, antara lain, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Selanjutnya, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangla Belitung, Lampung, NTB, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, DIY, dan internasional di Yala Thailand.

Rektor UMS, Sofyan Anif, menegaskan pentingnya pilar pendidikan learning to do dan learning to live together atau mendekatkan calon guru dengan penyelenggara pendidikan merupakan upaya yang tepat sasaran dan strategis dalam kerangka penyiapan sosok guru profesional abad 21.

Guru yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pendidikan yang selalu berubah, guru yang memiliki kemampuan berinovasi dan berdistingtif dalam mengelola dan mengembangkan pembelajaran yang berkarakter kuat serta High Order Thinking Skills (HOTS).

"Melalui program Magang 1- PBB ini diharapkan lulusan FKIP mampu menjadi guru dan pimpinan sekolah yang progresif, distingtif, dan inovatif dalam konteks pendidikan luas," harap rektor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement