Ahad 14 Feb 2021 15:35 WIB

Angka Kematian Akibat Covid-19 Banyumas Turun Drastis

Februari ini, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 27 kasus.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19. Tingkat mortalitas Covid-19 di Kabupaten Banyumas, terus menurun.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Tingkat mortalitas Covid-19 di Kabupaten Banyumas, terus menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tingkat mortalitas Covid-19 di Kabupaten Banyumas, terus menurun. Kepala Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto, menyebutkan sejak awal Februari hingga pertengahan Februari ini, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 27 kasus.

''Angka ini turun drastis dibanding periode yang sama pada Januari 2021,'' jelasnya, Sabtu (13/2).

Baca Juga

Dia menyebutkan, pada periode yang sama bulan Januari 2021, jumlah kasus kematian akibat Covid-19, mencapai lebih dari 80 orang. ''Pada Bulan kemarin, hampir setiap hari ada 3-4 orang yang meninggal akibat Covid 19. Pada bulan ini, kalau dirata-rata tidak sampai dua orang per hari,'' katanya.

Sadiyanto juga menyatakan, jumlah kasus Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat, saat ini sudah mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan tingkat okupansi atau BOR (Bed Occupancy Ratio) di ruang isolasi dan ICU pasien Covid-19 yang hanya berkisar 50 persen.

''Tempat tidur ruang isolasi yang kosong saat ini mencapai 368 bed. Sedangkan untuk bed perawatan di ICU, ketersediaannya mencapai 33 tempat tidur dari total 67 bed yang tersedia,'' katanya.

Meski berbagai indikator pendami menunjukkan tanda mulai melandai, Sadiyanto, menyatakan berbagai upaya untuk menekan wabah tetap harus dilakukan. Bukan hanya pada aspek kuratif (pengobatan), tapi juga pada aspek preventif. ''Aspek preventif yang kita lakukan adalah dengan menerapkan PPKM skala mikro dengan pengetatan 5 M, dan juga mengintensifkan 3 T (tracing, testing, treatment).

Untuk kegiatan testing, dia menyatakan, belum lama ini Pemkab Banyumas telah mendapat bantuan perangkat tes antigen dari BPNB sebanyak 5.000 alat tes. ''Di luar bantuan itu, kita masih punya stok 2.000 alat tes antigen. Dengan 7.000 alat tes antigen ini, kita akan terus mengintensifkan tes antigen. Terutama di kalangan lansia dengan komorbid,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement