Ahad 14 Feb 2021 07:57 WIB

Gempa Magnitudo 7,3 Lukai Puluhan Orang di Jepang

Kantor berita Kyodo melaporkan setidaknya dua lusinan orang terluka akibat gempa.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bagian tembok yang runtuh setelah gempa magnitudo 7,3 guncang wilayah timur barat Jepang, di Fukushima. 13 Februari 2021
Foto: EPA/JIJI PRESS
Bagian tembok yang runtuh setelah gempa magnitudo 7,3 guncang wilayah timur barat Jepang, di Fukushima. 13 Februari 2021

REPUBLIKA.CO.ID, IWAKI -- Gempa bumi kuat melanda lepas pantai timur Jepang pada Sabtu (13/2). Badan Meteorologi Jepang melaporkan, gempa tersebut berkekuatan 7,3 dan pusat gempa berada di lepas pantai prefektur Fukushima pada kedalaman 60 km.

Gempa dilaporkan mengguncang gedung beberapa waktu setelah bergetar sekitar pukul 23:00 waktu setempat. Bencana alam ini dikabarkan melukai puluhan orang dan memicu pemadaman listrik yang meluas. Namun sejauh ini belum ada laporan kerusakan besar dan tidak ada peringatan tsunami dikeluarkan.

Menurut laporan dari kantor berita Kyodo, setidaknya dua lusin orang terluka. Seorang juru kamera Reuters di lokasi di Fukushima mengatakan, kamar hotelnya di lantai 10 bergetar selama beberapa waktu.

Seorang pria di hotel itu dibawa ke rumah sakit setelah jatuh dan kepalanya terbentur pintu, meski terluka, pria itu masih bisa berjalan. Rekaman televisi juga menunjukkan pecahan kaca dari bagian depan toko.

Rumah dan perkantoran di ibu kota Tokyo, yang jaraknya ratusan kilometer, juga bergoyang dan bergetar. Meski begitu, Badan Meteorologi Jepang mengatakan belum ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.

Juru bicara pemerintah, Katsunobu Kato, mengatakan dalam sebuah pengarahan yang disiarkan oleh penyiar publik NHK sekitar 950.000 rumah tangga tanpa listrik pascagempa. Pemadaman listrik tampaknya terkonsentrasi di timur laut Jepang, termasuk Fukushima dan prefektur tetangga.

Pemilik Tokyo Electric Power Company Holdings, menyatakan hingga saat ini tidak ada tanda bahaya di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi dan Daini atau di pembangkit nuklir Kahiwazaki-Kariwa. Perusahan tersebut pun menyatakan tidak ada perubahan pada tingkat radiasi di sekitar pabriknya.

Gempa yang melanda Fukushima ini hanya beberapa minggu sebelum peringatan 10 tahun gempa pada 11 Maret 2011. Peristiwa ini menghancurkan timur laut Jepang dan memicu tsunami besar yang menyebabkan krisis nuklir terburuk di dunia dalam seperempat abad.

Gempa bumi kerap terjadi di Jepang, salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Jepang menyumbang sekitar 20 persen gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih besar di dunia

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement