Sabtu 13 Feb 2021 23:09 WIB

Lagi, Ledakan di Afghanistan Telan Korban Polisi dan Sipil

Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Teguh Firmansyah
Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR -- Seorang pejabat Afghanistan mengatakan, sedikitnya empat anggota pasukan keamanan Afghanistan, termasuk seorang komandan tewas akibat ledakan dan bentrokan bersenjata. Jumlah tersebut belum termasuk tujuh orang lain yang luka parah, tiga di antaranya warga sipil, dalam ledakan di provinsi Nangarhar timur dan selatan.

Menurut seorang juru bicara polisi di provinsi Kandahar selatan, ledakan yang terjadi Sabtu ini disebabkan oleh sebuah Humvee yang berisi bahan peledak dan menargetkan pos polisi.  Namun demikian, tidak ada kelompok bersenjata yang mengklaim atau bertanggung jawab atas serangan itu.

Sejauh ini, serangkaian pengeboman di pinggir jalan memang kerap terjadi setiap hari dalam beberapa pekan terakhir. Serangkaian insiden itu, menewaskan pejabat pemerintah, hakim, jurnalis dan aktivis.

Mengutip Aljazirah Sabtu (13/2), pertumpahan darah dalam bentrokan itu kembali terjadi ketika pembicaraan damai yang ditengahi Amerika Serikat di Qatar, antara Taliban dan perwakilan pemerintah Afghanistan mulai terhuyung dalam beberapa waktu terakhir.

Hingga kini, tim dari utusan Presiden AS Joe Biden sedang meninjau kesepakatan pembangunan perdamaian yang disegel oleh pemerintah pendahulunya, Donald Trump, dengan Taliban pada Februari 2020. Pakta tersebut, mengharuskan semua pasukan AS dan sekutu untuk meninggalkan negara itu sebelum 1 Mei.

Lebih jauh, AS memang telah mengurangi jumlah personel pasukan di Afghanistan menjadi 2.500 dari 12 ribu orang ketika perjanjian di sana ditandatangani. Tetapi, angka kekerasan yang tetap tinggi, membuat pemerintah AS dan Afghanistan sebagian besar kembali menyalahkan Taliban.

Sementara itu, Kementerian pertahanan Afghanistan mengatakan dalam operasi Jumat malam di Kandahar, distrik Arghandab, pihaknya juga telah membuat 18 milisi Taliban tewas dan 9 lainnya luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement