Ahad 14 Feb 2021 01:40 WIB

Dinkes Kabupaten Malang Catat Adanya KIPI Usia Divaksin

Efek samping vaksin Sinovac buatan China berlangsung kurang lebih selama 1-2 hari.

Petugas menyuntikkan vaksin Sinovac kepada tenaga medis pada hari terakhir program vaksinasi COVID-19 tahap I di RSUD dr. Iskak, Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021). Dari total sebanyak lima ribu tenaga medis dan nonmedis yang telah menerima vaksin COVID-19 tahap pertama di wilayah tersebut, sebanyak 16 diantaranya dilaporkan mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan seperti mual, demam dan tekanan darah naik.
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Petugas menyuntikkan vaksin Sinovac kepada tenaga medis pada hari terakhir program vaksinasi COVID-19 tahap I di RSUD dr. Iskak, Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021). Dari total sebanyak lima ribu tenaga medis dan nonmedis yang telah menerima vaksin COVID-19 tahap pertama di wilayah tersebut, sebanyak 16 diantaranya dilaporkan mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan seperti mual, demam dan tekanan darah naik.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mencatat adanya laporan dari sejumlah tenaga kesehatan yang merasakan efek samping atau yang biasa disebut sebagai kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) usai menjalani vaksinasi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo saat dikonfirmasi mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterima, KIPI yang dirasakan sejumlah tenaga kesehatan tersebut bergejala ringan dan saat ini sudah ditangani di berbagai fasilitas kesehatan.

"KIPI yang terjadi gejalanya ringan, yaitu gejala sistemik lemasdan ada yang mengalami demam," katanya, Sabtu (13/2).

Arbani menjelaskan, KIPI atau efek samping dari vaksin Sinovac buatan China tersebut berlangsung kurang lebih selama satu hingga dua hari. Para tenaga kesehatan yang mengalami KIPI tersebutdiberikan obat-obatan untuk menurunkan demam.

Sementara untuk KIPI yang bersifat lokal atau sakit di sekitar lengan selama dua hari, lanjut Arbani, sudah ditangani dengan diberikan obat pereda sakit. Saat ini, para tenaga kesehatan tersebut dilaporkan dalam kondisi yang baik.

"Kepada tenaga kesehatan yang mengalami KIPI, diberikan obat penurun panasdan yang bersifat lokaldiberikan obat pereda sakit," ujarnya.

Arbani tidak merinci berapa banyak tenaga kesehatan di Kabupaten Malang yang mengalami KIPI. Namun, para tenaga kesehatan yang mengalami KIPI itu hanya melakukan perawatan jalansambil dipantau kondisinya oleh tim di fasilitas kesehatan yang melaksanakan vaksinasi Covid-19.

"Semua gejala KIPI, hanya berobat jalan, sambil dipantau oleh fasilitas kesehatan yang melaksanakan vaksinasi," katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada kurang lebih 70 tenaga kesehatan di Kabupaten Malang yang dilaporkan mengalami KIPI, dari total sebanyak 7.960 orang yang merupakan prioritas penerima vaksin tahap pertama.

Sampai saat ini, sudah ada sebanyak 7.275 orang tenaga kesehatan di Kabupaten Malang yang telah menerima vaksin Sinovac tersebut, atau mencapai 91,39 persen dari total jumlah tenaga kesehatan di wilayah tersebut.

Di wilayah Kabupaten Malang, sampai saat ini ada sebanyak 2.130 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak 1.971 orang dilaporkan telah sembuh, 124 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement