Sabtu 13 Feb 2021 10:15 WIB

Ini Rencana PUPR Antisipasi Longsoran di Tol

Saat ini upaya penanganan longsor di tol Cipali masih dilakukan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memeriksa kondisi jalan tol yang ambles di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (10/2/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Astra Tol Cipali akan melakukan percepatan penanganan amblesnya jalan di ruas tol Cipali KM 122 dengan membuat lajur sementara sepanjang 200 meter dengan perkiraan waktu pengerjaan selama 10 hari.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pekerja memeriksa kondisi jalan tol yang ambles di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (10/2/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Astra Tol Cipali akan melakukan percepatan penanganan amblesnya jalan di ruas tol Cipali KM 122 dengan membuat lajur sementara sepanjang 200 meter dengan perkiraan waktu pengerjaan selama 10 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan rencana antisipasi longsoran di jalan tol. Hal tersebut dilakukan setelah penanganan amblesnya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kilometer 122 arah Jakarta beberapa waktu lalu selesai. 

"Kalau terjadi longsor, pasti dikarenakan ada air yang rembes atau masuk dan tanahnya ekspansif. Untuk itu kita akan mengatasinya," kata Basuki dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (13/2).

Dia mengatakan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR akan melakukan penanganan jangka panjang bersama badan usaha jalan tol (BUJT). Khususnya untuk melakukan upaya pencarian titik lokasi yang hampir sama dengan amblesnya Tol Cipali kilometer 122.

Basuki memastikan, saat ini upaya penanganan longsor di tol Cipali masih dilakukan. Amblesnya jalan tol tersebut disebabkan gerusan lereng badan jalan akibat tingginya intensitas hujan sehingga mengakibatkan jalan tersebut amblas sepanjang 40 meter.

Dia mengatakan, Kementerian PUPR bersama BUJT telah melakukan tiga tahap dalam penanganan longsor Jalan Tol Cipali kilometer 122. Tahap yang telah dilakukan yaitu pertama, pengaturan contraflow yang semula 9 kilometer menjadi satu kilometer mulai dari kilometer 121+800 hingga kilometer 122+800 untuk mengurangi antrean kendaraan.

Kedua, lanjut Basuki, pada saat yang bersamaan akan dibangun dua lajur (detour) sementara di median jalan sepanjang 200 meter. Dua lajur tersebut dibangun dari kilometer 122+300 sampai kilometer 122+500 dengan waktu pengerjaan 10 hari.

“Akan dipasang guardrail disisi median jalur A supaya aman, dan akan kita upayakan untuk dipercepat. Dengan median sementara ini, maka pengguna jalan dapat berkendara sesuai lajur masing-masing yang nantinya tidak ada lagi contraflow lagi,” jelas Basuki.

Sedangkan ketiga, Basuki mengatakan, untuk penanganan permanen lebih lanjut, lokasi amblesan akan ditutup selama 1,5 bulan untuk dilakukan perbaikan secara permanen. Perbaikan permanen tersebut dilakukan dengan menggunakan borepile yang berfungsi untuk menahan longsor.

Tol Cipali merupakan bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa yang menghubungkan  mulai dari jalan tol Merak hingga ke Surabaya. Tol Cipali berada di antara Jakarta-Cikampek dan jalan Tol Palimanan-Kanci. Sejak diresmikan pada 13 Juni 2015, jalan tol Cipali mampu memangkas rute Cikampek-Palimanan hingga 40 kilometer dibanding melewati jalur Pantura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement