Sabtu 13 Feb 2021 09:38 WIB

Menteri Agraria Dukung Gerakan Cinta Zakat

Sofyan A. Djalil berkenan jika ke depan dirinya menjadi duta zakat Baznas

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN),  Dr. Sofyan A. Djalil, S.H., M.A., M.ALD, mengajak para tokoh bangsa menjadi duta BAZNAS, sekaligus berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional. Salah satunya dengan memobilisasi penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) di lingkungan Kementerian ATR/BPN pusat hingga daerah.
Foto: istimewa
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dr. Sofyan A. Djalil, S.H., M.A., M.ALD, mengajak para tokoh bangsa menjadi duta BAZNAS, sekaligus berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional. Salah satunya dengan memobilisasi penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) di lingkungan Kementerian ATR/BPN pusat hingga daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN),  Dr. Sofyan A. Djalil, S.H., M.A., M.ALD, mengajak para tokoh bangsa menjadi duta BAZNAS, sekaligus berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional. Salah satunya dengan memobilisasi penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) di lingkungan Kementerian ATR/BPN pusat hingga daerah. 

"Kami akan mobilisasi lebih banyak lagi, dengan mengirim surat edaran ke daerah," ucap Sofyan Djalil di hadapan Pimpinan BAZNAS yang bersilaturahim dan audiensi di Kantor Kementerian ATR/Kepala BPN, Jakarta, Kamis (11/2). 

Sebelumnya, Sofyan menerima laporan bahwa Kementerian ATR/BPN sudah memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang setiap tahun baru berhasil menghimpun dana zakat sebesar Rp 90 juta. "Semoga dengan kita buat surat edaran ke masing-masing daerah, zakat yang terkumpul paling sedikit 900 juta rupiah. Saya juga usul supaya setiap pegawai diberikan kemudahan untuk bisa menyalurkan ZIS-nya. Misal bekerja sama dengan pihak bank dengan auto debit," tutur Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini. 

Selain itu, Sofyan juga menginisiasi dan berkenan jika ke depan dirinya menjadi duta zakat (ambassador) untuk menyosialisasikan program-program BAZNAS. Dia juga mengusulkan sejumlah tokoh-tokoh yang memiliki kredibilitas untuk turut diikutsertakan mengampanyekan Gerakan Cinta Zakat. "Kalau saya yang men-share dan juga tokoh yang memiliki pengaruh tentu pasti akan memiliki dampak yang lebih besar," ujar dia Sofyan yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI ini. 

 

Menurut Sofyan, pengelolaan zakat di Indonesia belum terorganisasi dengan baik, sehingga pemerintah mengeluarkan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat. Apalagi dengan potensi zakat yang besar hingga mencapai Rp 270 triliun lebih, sehingga dibutuhkan kerja sama yang intensif antarsemua kementerian dan lembaga negara. "Perlu waktu supaya pengelolaan dan pemanfaatan zakat ini bisa berjalan dengan baik," kata Sofyan.

Hadir dalam silaturahmi dan audiensi, Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA; Wakil Ketua BAZNAS, Mochamad Machdum, SE, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM; dan sejumlah Pimpinan BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor, SE., M.Ec, Saidah Sakwan, MA, Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si, dan Drs KH Achmad Sudrajat, Lc., MA. 

Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA berterima kasih pada Menteri Agraria/Kepala BPN yang bersedia mendukung program-program BAZNAS dan meningkatkan kualitas pengelolaan zakat di Indonesia. "Mohon doa restu sebagai Pimpinan BAZNAS yang baru, semoga berjalan lancar. Saya berterima kasih sekali di kementerian yang Bapak pimpin, sudah ada UPZ-nya. Semoga dengan adanya instruksi dari pusat ke bawah akan sangat berpengaruh terhadap penghimpunan zakat ini," kata Prof. Noor. 

Ketua BAZNAZ juga menyampaikan secara nasional jumlah orang yang membayar zakat secara nasional jumlahnya masih sedikit, sekitar 4 juta muzaki. Sedangkan muzaki yang menunaikan ZIS ke BAZNAS pusat baru sekitar 350 ribu orang. Sehingga diperlukan sinergi strategis kepada semua kementerian/lembaga negara. "Kita dan semua pihak harus bersinergi dan konsisten menggelorakannya secara bersama-sama, supaya pengelolaan zakat bisa dilakukan secara maksimal," ujar Prof. Noor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement