Sabtu 13 Feb 2021 00:59 WIB

Seorang Perempuan Melahirkan di Tengah Cuaca Beku

Perempuan berusia 20 tahun itu ditemukan polisi yang sedang berpatroli.

Rep: Lintar Satria/ Red: Andi Nur Aminah
 Orang-orang berjalan melalui lanskap bersalju di Oberstdorf, saat Jerman melanjutkan penguncian keduanya untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dari virus corona. (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Matthias Schrader
Orang-orang berjalan melalui lanskap bersalju di Oberstdorf, saat Jerman melanjutkan penguncian keduanya untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dari virus corona. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Seorang perempuan tunawisma di Kota Nuremberg, Jerman melahirkan di luar ruangan saat suhu udara mencapai minus 15 derajat Celcius. Perempuan berusia 20 tahun itu ditemukan polisi yang sedang berpatroli.

Jumat (12/2) kantor berita Jerman, DPA melaporkan, polisi menemukannya bersama seorang pendaming dan bayi yang baru lahir. Ia ditemukan tidak lama setelah melahirkan pukul 05.00 pagi waktu setempat di jeruji besi stasiun kereta bawah tanah.

Baca Juga

Perempuan dan bayinya mencoba menghangatkan tubuh mereka dengan meringkuk berselimut sleeping bag. Suhu udara saat mereka ditemukan sekitar minus 15 derajat celcius. 

Pihak berwenang membawa mereka ke rumah sakit untuk dihangatkan dan diperiksa. Belum ada detail lebih lanjut mengenai peristiwa ini.

Deutsche Welle melaporkan berdasarkan data lembaga amal BAG Wohnungslosenhilfe setidaknya sudah 20 tunawisma di Jerman meninggal dunia selama musim dingin tahun ini. Jumlahnya terus bertambah saat seluruh Jerman mengalami dampak negatif suhu udara yang kini sudah mencapai minus dua digit.

Surat kabar  Berliner Morgenpost melaporkan jumlah tunawisma yang meninggal selama musim dingin tahun ini hampir melewati rekor tahun 1996 dan 1997. Ketika itu, 25 orang tunawisma meninggal dunia.

"Mereka kedinginan hingga meninggal dunia, di ruangan terbuka, di bawah jembatan, di bangku taman, di gerbang, doi dalam tenda dan tempat penampungan sementara lainnya," kata manager Wohnungslosenhilfe, Werena Rosenke pada Berliner Morgenpost.

Rosenke menjelaskan musim dingin diperburuk dampak pandemi virus korona. "Banyak layanan yang diberikan organisasi independen dibatasi untuk memenuhi langkah-langkah pencegahan penularan virus," katanya.

Rosenke mengatakan banyak tunawisma yang rentan terhadap infeksi virus corona menghindari penampungan sementara karena khawatir tertular di sana. "Orang-orang ini mengekspos diri mereka sendiri pada bahaya dinginnya udara di luar," kata Rosenke. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement