Jumat 12 Feb 2021 18:57 WIB

Ustadz Ku Wie Han: Banyak Tantangan Dakwah Muslim Tionghoa

Tantangan Dakwah Muslim Tionghoa di Indonesia

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Subarkah
Ustadz Ku Wie Han
Foto: istimewa
Ustadz Ku Wie Han

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Cukup banyak etnis Tionghoa yang telah memeluk agama Islam namun masih banyak yang menyembunyikan diri sebagai Muslim. Hal ini terjadi karena Muslim masih dipandang negatif di mata sebagian etnis Tionghoa.

Ketua Umum Yayasan Pondok Mualaf Indonesia, Ustadz Ku Wie Han menyampaikan, Muslim Tionghoa adalah minoritas di atas minoritas. Artinya suku bangsa Tionghoa minoritas di Indonesia, Muslim Tionghoa lebih minoritas lagi. Sementara, agama Islam di mata orang Tionghoa dipandang masih belum begitu bagus. 
 
"Sebenarnya sudah banyak yang masuk Islam dari kalangan etnis Tionghoa, tapi banyak yang tidak mau menonjolkan diri," kata Ustadz Ku Wie Han kepada Republika, Jumat (12/2).
 
Ia mengatakan, alasan mereka tidak mau menonjolkan diri salah satunya karena takut dikucilkan oleh saudara-saudaranya. Mereka tidak berani untuk menunjukan dirinya sebagai Muslim, apalagi berdakwah pada saudara-saudaranya. 
 
Menurutnya, mereka memandang negatif Islam karena banyak hal. Di antaranya berita miring tentang Islam serta masih ada ustadz yang suka menyinggung tata cara ritual, dan melarang ikut Imlek. Hal-hal seperti ini di mata etnis Tionghoa seperti melihat Muslim yang tidak menerima budaya China. 
 
"Kesannya begitu, akhirnya hubungannya kurang bagus, padahal yang baik itu kalau Islam ingin dikenal orang-orang China, lewat budaya yang paling gampang, karena budaya itu masalah etika, akhlak dan sopan santun," ujarnya.  
 
Menurut Ustadz Ku Wie Han, sekarang banyak Muslim dakwah berbau politik, sehingga kurang disenangi etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa juga kurang tertarik dengan politik Islam dan khilafah.
 
"Orang China itu yang penting hidup damai di dunia ini, bisa hubungan bagus, bisnis lancar, sehat, kalau sudah berbau konflik, ia (orang China) pasti menjauh," ujarnya.
 
Ia mengatakan, kalau dakwah yang disampaikan Muslim tentang akhlak, budaya dan tenggang rasa pasti nyambung dengan etnis Tionghoa. 
 
Ustadz Ku Wie Han mengatakan, padahal dulu hubungan antara Muslim dan orang Tionghoa di Jalur Sutra erat sekali. Di jalur perdaggangan itu terjadi interaksi antara orang Arab dan China, sehingga banyak orang China memeluk agama Islam.
 
Menurutnya, kalau zaman sekarang tidak terjadi hubungan erat dalam dunia dagang. Karena Muslim banyak yang tidak menjadi pedagang kecuali orang Padang.
 
 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement