Jumat 12 Feb 2021 18:20 WIB

Masyarakat Nantikan Promo Imlek di E-Commerce

Mayoritas responden menekan anggaran Imlek sehingga promo sangat dinantikan.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Perusahaan riset berbasis neuroscience dan AI, Neurosensum. Riset Neurosensum mendapati, baik mereka yang merayakan maupun tidak merayakan Imlek, menantikan promosi khusus di platform e-commerce.
Foto: facebook.com/Neurosensum
Perusahaan riset berbasis neuroscience dan AI, Neurosensum. Riset Neurosensum mendapati, baik mereka yang merayakan maupun tidak merayakan Imlek, menantikan promosi khusus di platform e-commerce.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riset berskala nasional dilakukan perusahaan jasa konsultasi Neurosensum. Salah satu topik yang dikupas adalah Imlek.

Managing Director Neurosensum Indonesia Mahesh Agarwal menjelaskan, kurang dari 20 persen responden yang merayakan Imlek. Namun, sekitar 93 persen dari total responden, baik yang merayakan maupun yang tidak merayakan Imlek, mengatakan mereka menanti promosi khusus saat Imlek di platform e-commerce.

Baca Juga

Mengenai anggaran belanja, sebesar 32 persen merencanakan anggaran yang sama dengan tahun lalu. Sementara sebesar 52 persen mencoba untuk menekan anggaran perayaan Imlek lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

"Oleh karena itu, promo e-commerce tetap menjadi incaran ampuh pada bulan ini," kata Mahesh, Jumat (12/2).

Berdasarkan kategori yang masih jadi incaran belanja Imlek antara lain baju dan produk fesyen (86 persen). Selanjutnya produk kecantikan (80 persen), dan sepatu (70 persen). 

Yang tak kalah menarik, terdapat beberapa pos pengeluaran yang besaran anggarannya masih sama dengan tahun lalu seperti donasi, belanja keluarga, dan makan-makan bersama keluarga.

Imlek tahun lalu jatuh pada 25 Januari 2020, dua bulan sebelum konfirmasi kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Hal ini menjadikan perayaan Imlek tahun ini sebagai perayaan Imlek perdana di tengah kondisi pandemi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement