Sabtu 13 Feb 2021 01:27 WIB

Koalisi Minta Anies Optimalkan Kampung Tangguh

Adanya Kampung Tangguh menjadikan warga disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Warga mencuci tangan pada fasilitas yang disediakan di Kampung Tangguh Jaya RW 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2021). Selain untuk meningkatkan kesadaran warga dalam menjalankan protokol kesehatan guna memutus penularan COVID-19, program Kampung Tangguh Jaya juga bertujuan dalam penanganan bersama pada warga terpapar virus corona, antara lain melalui penyediaan ruang isolasi mandiri, penyediaan logistik gratis, penjualan Sembako murah, serta penyediaan sumber pangan secara mandiri (lele dan sayuran hidroponik) kepada warga terpapar dan terdampak.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga mencuci tangan pada fasilitas yang disediakan di Kampung Tangguh Jaya RW 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2021). Selain untuk meningkatkan kesadaran warga dalam menjalankan protokol kesehatan guna memutus penularan COVID-19, program Kampung Tangguh Jaya juga bertujuan dalam penanganan bersama pada warga terpapar virus corona, antara lain melalui penyediaan ruang isolasi mandiri, penyediaan logistik gratis, penjualan Sembako murah, serta penyediaan sumber pangan secara mandiri (lele dan sayuran hidroponik) kepada warga terpapar dan terdampak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Peduli Jakarta (KPJ) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengoptimalkan program Kampung Tangguh untuk menekan penularan Covid-19.

"Keberadaan Kampung Tangguh mendapat respons positif oleh warga Jakarta. Adanya Kampung Tangguh menjadikan warga disiplin menjalankan protokol kesehatan. Manfaat lainnya yang dirasakan adalah lingkungan mereka aman dari kejahatan," kata Ketua Umum KPJ Amos Hutauruk.

Tujuan utama dibentuknya Kampung Tangguh, kata Amos, agar warga peduli dengan pencegahan penyebaran Covid-19. Adanya Kampung Tangguh mendorong warga lebih taat dan tertib dalam menjalankan protokol kesehatan di lingkungannya.

Kampung Tangguh yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran saat ini masih terus bergulir, seperti halnya Kampung Tangguh di wilayah Jakarta Selatan untuk membantu penanganan virus corona (Covid-19).

"Pembentukan Kampung Tangguh dilakukan di RW yang memiliki kasus positif Covid-19 tinggi," katanya.

Petugas yang mengelola Kampung Tangguh, kata Amos, akan memastikan adanya penurunan angka positif Covid-19 di setiap RW. Setiap Kampung Tangguh memiliki tugas 3T, yaitu tracing, testing, treatment di setiap RW.

Petugas juga akan memantau perkembangan setiap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 jika sedang melakukan isolasi mandiri. Meski belum semua kelurahan membentuk kampung tangguh, KPJ mendukung dan mengapresiasi inisiatif warga yang telah membentuk Kampung Tangguh.

"Kami juga mendesak Anies Baswedan untuk mengoptimalkan program ini agar berjalan di seluruh DKI Jakarta," katanya.

Amos mengatakan Kampung Tangguh membutuhkan kesadaran warga dan dukungan Pemprov DKI Jakarta. Amos mengatakan Pemprov DKI sudah selayaknya mendukung pembuatan Kampung Tangguh di berbagai wilayah DKI Jakarta.

Amos menilai dengan adanya Kampung Tangguh, warga DKI Jakarta di tingkat lingkungan bisa lebih waspada dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Salah satu konsep kampung tangguh adalah penyediaan tempat isolasi bagi warga sekitar yang terpapar Covid-19.

Meski ruang isolasi yang disediakan di setiap Kampung Tangguh tidak banyak, namun fasilitas tersebut dapat membantu penanganan pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin hari semakin meningkat.

Jika di DKI Jakarta terdapat 1.000 Kampung Tangguh dan setiap kampung tangguh menyediakan tempat isolasi mandiri dengan kapasitas minimal dua orang, maka akan ada 2.000 tempat isolasi pasien Covid-19 yang tertangani.

"Selain menyediakan layanan posko kesehatan, Kampung tangguh juga nantinya menyediakan tempat isolasi bagi warganya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement