Jumat 12 Feb 2021 16:36 WIB

Guru di Kota Bekasi Diminta Selipkan Humor Tiap Mengajar

Disdik meminta guru memberi instruksi yang jelas dan tidak kaku selama PJJ.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Inayatullah.
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Inayatullah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Inayatullah, menekankan kepada para guru di Kota Bekasi agar menyelipkan humor dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Dia juga meminta para guru untuk tidak membebankan siswa dengan tugas belajar yang terlampau banyak.

Hal itu dilakukan guna meminimalisasi rasa jenuh akibat pembelajaran jarak jauh. "Guru perlu berupaya untuk selalu berkomunikasi dengan siswa dengan memberikan stimulus dan motivasi yang penuh semangat dan metode yang baik,” kata Inayatullah di Kota Bekasi, Jawa Barat, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/2).

"Memberikan respons, membuka ruang dialog secara demokratis, jika perlu boleh diselingi humor tiap tugas," kata Inay menambahkan.

Di samping itu, diperlukan juga feedback dari siswa dalam masa PJJ. Inay menyebutkan, guru perlu memberi instruksi yang jelas dan tidak kaku dalam memberi materi pembelajaran. "Jika siswa masih belum paham yang intinya tidak terlalu kaku, bisa santai namun serius dalam memberikan materi pembelajaran,” tutur Inay.

Menurut Inay, guru juga sebaiknya untuk menyesuaikan karakteristik peserta didik agar pembelajaran tidak begitu membosankan. Dengan begitu, materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.

"Membangun kesadaran serius belajar dari peserta didik perlu diimbangi dengan guru untuk mengontrol pembelajaran secara berkala caranya dengan memberikan stimulus respon kepada siswa pada saat pembelajaran jarak jauh,” terang Inay.

Dia juga meminta kepada para guru untuk dapat membuat sistem pembelajaran yang kreatif dan efektif selama proses PJJ. Menurutnya, menggunakan e-learning sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi Covid-19 merupakan hal yang tepat, karena sistem tersebut yang tidak memiliki batasan akses.

"E-learning memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan lebih banyak waktu dan tidak memerlukan tatap muka langsung mengingat adanya social distancing dan kebijakan lainnya terkait protokol kesehatan yang sudah di tetapakan oleh pemerintah,” kata Inay.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement