Jumat 12 Feb 2021 04:30 WIB

80 Nakes Lansia Telah Divaksinasi di RSUP Fatmawati

Direktur Pelayanan RSUP Fatmawati menyebut belum ada reaksi atau KIPi usai vaksinasi

Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan berusia lanjut saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan berusia lanjut saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 80 tenaga kesehatan lansia divaksinasi COVID-19 di RSUP Fatmawati sebagai upaya pencegahan dan perlindungan agar tidak tertular virus corona menyusul program vaksinasi lansia yang mulai dilakukan pada pekan ini.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Fatmawati dr. Loli Simanjuntak SpPD., MARS, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa secara teknis pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan lansia di RS Fatmawati tidak jauh berbeda dengan vaksinasi bagi nakes lainnya, namun memastikan proses penyuntikan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.

“Kalau perbedaan pasti ada. Yang pasti kita harus lebih cermat dan hati-hati, kita juga menyiapkan dua dokter di ruang resusitasi, ambulans juga standby. Kita lebih aware,” tuturnya.

Loli mengungkapkan sejauh ini pelaksanaan vaksinasi COVID-19 belum ditemukan adanya reaksi spesifik maupun KIPI serius dari penyuntikan vaksinasi, kalaupun ada reaksinya sangat ringan.

Menteri Kesehatan 2012-2014 dr. Nafsiah Mboi, Sp. A, MPH yang turut disuntik vaksin COVID-19 di RS Fatmawati mengaku bersyukur menjadi salah satu orang yang mendapatkan vaksin COVID-19. Dengan vaksinasi membantu melindungi tubuh dari kemungkinan terjadinya dampak berat apabila terpapar/terinfeksi COVID-19.

Nafsiah menjelaskan bahwa meski telah divaksin tidak menjamin seseorang terhindar dari penularan COVID-19. Oleh karenanya protokol kesehatan 3M seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun harus terus dijalankan.

“Kalau seluruh masyarakat kita secara tertib melakukan hal (protokol kesehatan) ini, Insya Allah infeksi baru akan turun,” kata dr. Nafsiah.

Ia berharap vaksinasi COVID-19 terus dilakukan secara masif, termasuk bagi tenaga kesehatan yang masih aktif maupun nonaktif. Sebab, sebagai salah satu kelompok rentan penting untuk diberikan vaksin agar tetap bisa produktif serta terlindungi dari potensi penularan COVID-19 orang sekitar.

“Kunci penanganan COVID-19 ada di tangan kita, mari kita mengajak seluruh masyarakat supaya kunci ini, yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan dan kalau bisa mengurangi mobilitas,” pesannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement