Jumat 12 Feb 2021 02:39 WIB

Covid-19 Telah Renggut 100 Ribu Nyawa di Timur Tengah

Total hampir 5 juta warga di Timur Tengah menderita Covid-19

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang wanita Iran dengan menggunakan masker berjalan melewati bendera nasional negara. Pandemi Covid-19 di Timur Tengah telah merenggut sedikitnya 100 ribu nyawa sejak Desember 2019 lalu. Secara keseluruhan, hampir 5 juta penduduk di wilayah tersebut dinyatakan positif terkena paparan virus Corona jenis baru tersebut.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Seorang wanita Iran dengan menggunakan masker berjalan melewati bendera nasional negara. Pandemi Covid-19 di Timur Tengah telah merenggut sedikitnya 100 ribu nyawa sejak Desember 2019 lalu. Secara keseluruhan, hampir 5 juta penduduk di wilayah tersebut dinyatakan positif terkena paparan virus Corona jenis baru tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pandemi Covid-19 di Timur Tengah telah merenggut sedikitnya 100 ribu nyawa sejak Desember 2019 lalu. Secara keseluruhan, hampir 5 juta penduduk di wilayah tersebut dinyatakan positif terkena paparan virus Corona jenis baru tersebut.

Berdasarkan data resmi yang dikutip Arabnews melalui AFP, Kamis (11/2) menyebutkan bahwa Timur Tengah adalah wilayah terpengaruh kelima di dunia terkait kematian akibat Covid-19. Jumlah kasus harian yang terdeteksi di wilayah itu meningkat menjadi rata-rata 25.114 selama sepekan terakhir.

Angka tersebut meningkat tiga persen dibandingkan pekan sebelumnya. Kendati, tingkat kematian tercatat menurun dengan rata-rata 238 kasus per hari atau turun 19 persen selama sepekan terakhir.

Iran menjadi negara di kawasan yang paling menderita akibat pandemi Covid-19. Teheran mencatatkan 58.686 kematian dari 1.488.981 kasus Covid-19 yang tercatat. Mereka berada di peringkat ke-11 dunia dalam hal kematian.

Kondisi lebih baik diterima Irak dengan jumlah kematian mencapai 13.140 kematian dari 634.539 kasus. Diikuti Arab Saudi dengan 6.415 kematian dari 371.356 kasus dan Israel dengan 5.233 kematian dari 706.416 kasus.

Secara total, sejak kantor WHO di China melaporkan wabah penyakit pada akhir Desember 2019, pandemi tersebut telah menyebabkan 2.353.534 kematian di seluruh dunia dari 107.220.146 infeksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement