REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat Novrial mengatakan penutupan objek wisata di Sumbar selama libur Imlek hanya dilaksanakan di Kota Bukittinggi. Di beberapa daerah lain yang juga menjadi magnet wisatawan hanya dilakukan pembatasan di daerah destinasi wisata dan restoran.
"Dari kebijakan Dinas Pariwisata tidak ada penutupan tempat wisata, kecuali Kota Bukittinggi menutup. Sampai sejauh ini baru Bukittinggi yang menyatakan menutup tempat wisata,” kata Novrial, Kamis (11/2).
Novrial mengaku belum mendapat laporan penutupan wisata dari daerah lain setelah Bukittinggi. Karena penutupan daerah wisata di daerah menjadi kewenangan dari Pemko dan Pemkab masing-masing. Ia tidak menutup kemungkinan ada lagi daerah kabupaten/kota yang akan menyusul penutupan kawasan destinasi wisata.
Novrial menambahkan, ia mendapat laporan Kota Padang dan Kabupaten Solok melakukan pembatasan di kawasan wisata, restoran dan kafe. Rumah makan dan restoran hanya boleh membuka usahanya sampai pukul 21.00 WIB. Novrial memaklumi keputusan Pemko dan Pemkab melakukan pembatasan sampai penutupan untuk menekan angka penularan covid-19.
"Saya membaca berita soal pembatasan mobilisasi orang ke tempat wisata oleh kepolisian, kami tidak pernah berkoordinasi soal itu, tapi kalau itu memang untuk menjaga potensi kerumunan tentu kami ikut,"ujar Novrial.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
