Kamis 11 Feb 2021 13:03 WIB

Ratusan Korban Banjir di Kudus Masih Bertahan di Pengungsian

Banjir di Kabupaten Kudus menggenangi 4.905 rumah warga.

Warga menerobos jalan yang tergenang banjir, di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (8/2/2021). Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir dengan ketinggian hingga 170 centimeter yang merendam 13 desa di kecamatan Mejobo, Jati dan Undaan lebih dari sepekan akibat curah hujan tinggi serta meluapnya sungai Lusi dan Wulan itu menyebabkan sebanyak 17.614 jiwa terdampak dan 4.420 rumah terendam serta 576 warga mengungsi.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warga menerobos jalan yang tergenang banjir, di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (8/2/2021). Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir dengan ketinggian hingga 170 centimeter yang merendam 13 desa di kecamatan Mejobo, Jati dan Undaan lebih dari sepekan akibat curah hujan tinggi serta meluapnya sungai Lusi dan Wulan itu menyebabkan sebanyak 17.614 jiwa terdampak dan 4.420 rumah terendam serta 576 warga mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS--Ratusan warga dari tujuh desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih bertahan di tempat pengungsian. Mereka enggan kembali karena genangan di permukiman mereka belum sepenuhnya surut dan hujan masih turun.

                               

"Jumlah pengungsi di Kecamatan Mejobo masih cukup stabil sebanyak 130 orang, meliputi warga Desa Gulang sebanyak 59 orang dan warga Payaman sebanyak 71 orang," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto di Kudus, Kamis (11/2).

                               

Camat Jati Andreas Wahyu juga mengaku korban banjir di wilayahnya masih bertahan di tempat pengungsian. Sebab, banjir yang melanda Desa Tanjungkarang, Jati Wetan, dan Jetis Kapuan belum surut.

                               

Menurut data pemerintah kecamatan, pada Rabu (10/2) jumlah pengungsi dari Desa Jati Wetan sebanyak 323 orang, dari Desa Tanjungkarang sebanyak 82 orang, dan dari Jetis Kapuan sebanyak 15 orang. Mereka mengungsi di aula balai desa, gedung PKK, gereja, dan aula kelenteng.

                               

"Kebutuhan makan dan minum para pengungsi sudah dipenuhi, termasuk pengobatan untuk warga yang sakit juga sudah dilakukan karena sudah ada tim medis yang bertugas mengecek kesehatan para pengungsi," kata Andreas.

                               

Di Kecamatan Undaan, korban banjir yang mengungsi sebagian sudah pulang ke rumah mereka karena genangan akibat banjir mulai surut. "Sebelumnya jumlah pengungsi di Kecamatan Undaan mencapai 521 orang, kini hanya tersisa 244 orang karena sebagian sudah pulang," kata Camat Undaan Rifa'i Nawawi.

                               

Para pengungsi, menurut dia, sebagian besar berasal dari Desa Karangrowo. Sementara, warga Desa Ngemplak yang mengungsi karena banjir hanya 35 orang. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, banjir menggenangi 4.905 rumah warga dan berdampak pada 5.065 orang di Kabupaten Kudus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement