Kamis 11 Feb 2021 12:23 WIB

PGN Modernisasi Akses 270 Sambungan Rumah Tangga

Dukung gaya hidup modern PGN berupaya menawarkan one-stop-service utility solution

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Petugas PT PGN melakukan pengecekan rutin stasiun pengaturan tekanan gas jaringan gas (jargas) pelanggan rumah tangga, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/M N Kanwa
Petugas PT PGN melakukan pengecekan rutin stasiun pengaturan tekanan gas jaringan gas (jargas) pelanggan rumah tangga, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) berkomitmen meningkatkan pembangunan jaringan gas (jargas) sebagai salah satu utilisasi gas domestik, agar sumber daya alam Indonesia dapat termanfaatkan optimal untuk menggerakan kehidupan dan perekonomian masyarakat.

Melalui implementasi dari Sapta PGN (Program Gasifikasi Nasional) yaitu PGN Sayang Ibu, PGN akan mengembangkan 50 ribu jaringan gas dengan investasi mandiri untuk rumah tangga dan pelanggan kecil (GasKita) yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Karawang, dan Cilegon pada tahun 2021. Proyek ini merupakan proyek GasKita COCO (Corporate Owned, Corporate Operate) di mana infrastruktur pipanya menggunakan pipa milik PGN dan dioperasikan juga oleh PGN.

Baca Juga

Direktur Komersial PGN Faris Aziz mengungkapkan bahwa seiring dengan perubahan perilaku pasar dan gaya hidup yang semakin modern, PGN berupaya untuk tetap relevan dengan menawarkan one-stop-service utility solution, yaitu paket berlangganan gas dengan tarif tetap (flat rate) setiap bulan. Moderninasi layanan gas bumi yang akan dikembangkan mengusung teknologi seperti standar hidup modern seperti di negara Jepang, Korea, Singapura, dan Eropa.

“Dengan mengoptimalkan infrastruktur gas bumi yang sudah ada, PGN siap menjalan ekspansi pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga, salah satunya dengan produk GasKita. GasKita akan disalurkan langsung ke rumah-rumah pelanggan menggunakan pipa gas sehingga lebih modern, ringkas, selalu siap digunakan kapanpun dibutuhkan dan memiliki layanan tambahan yang bermanfaat bagi pelanggan,” ujar Faris, Kamis (11/2), dalam siaran persnya.

 

Berbagai benefit dapat diperoleh dengan migrasi ke penggunaan gas melalui jaringan gas, antara lain kepastian penyediaan gas yang selalu tersedia karena disalurkan menggunakan pipa gas 24 jam tanpa putus. Dengan kandungan gas metana berkualitas tinggi akan menghasilkan api biru karena pembakaran yang sempurna.

Faris menjelaskan bahwa GasKita juga lebih aman, karena gas yang dialirkan memiliki kandungan metana 98 persen yang mudah terurai di udara apabila terjadi kebocoran dan dilengkapi oleh piranti keamanan berupa valve (keran) dan sistem gas alarm untuk mitigasi jika terjadi kebocoran gas.

Apabila terjadi kebocoran, gas bumi akan mengeluarkan aroma dan tidak akan menyebabkan ledakan. Kendala ataupun insiden lainnya yang terjadi terkait infrastruktur gas bumi, masyarakat dapat melaporkannya ke Contact Center PGN di nomor 1500 645 yang siap 24 jam melayani.

Keamanan bertambah dengan adanya layanan tambahan smart meter, di mana pemakaian gas akan termonitor dan tercatat otomatis secara real time, sehingga dapat memimalkan kontak fisik saat pandemi karena petugas tidak perlu datang ke rumah untuk melakukan mencatatan manual.

Untuk informasi yang lebih lanjut mengenai GasKita dan berminat untuk berlangganan GasKita, masyarakat dapat mengunjungi link http://bit.ly/RegistrasiGasKita yang juga tertera pada profile media sosial resmi PGN. Adapun media sosial PGN yakni Instagram @Gas_Negara, Facebook: Perusahaan Gas Negara, Twitter @Gas_Negara, dan Youtube di channel Perusahaan Gas Negara.

Jargas merupakan salah satu proyek Strategis Nasional. Tahun 2020, PGN berhasil menyelesaikan penugasan dari pemerintah untuk membangun Jargas dengan dana APBN 2020 sebanyak lebih kurang 127.864 SR di 23 kabupaten/ kota. Dengan pencapaian ini, kini telah ada lebih dari 422 ribu pelanggan aktif di sektor rumah tangga di 60 kota/ kabupaten di 17 provinsi.

Secara bertahap, PGN akan melanjutkan penugasan dari Kementerian ESDM untuk melaksanakan pengembangan jargas dengan dana APBN, KPBU, kemitraan dan investasi mandiri. Pembangunan jargas di tahun 2021 akan dijalankan secara massif dalam rangka mengurangi subsidi energi impor dan mendukung target Holding Migas PT Pertamina (Persero) untuk mencapai 500 ribu SR di 24 kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement