Kamis 11 Feb 2021 09:45 WIB

AS Selidiki Penyebaran Masker N95 Palsu

Masker N95 palsu ini dijual ke rumah sakit, fasilitas medis dan lembaga pemerintah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Masker N95. Otoritas federal Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki operasi masker N95 palsu besar-besaran di luar negeri.
Foto: EPA
Masker N95. Otoritas federal Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki operasi masker N95 palsu besar-besaran di luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Otoritas federal Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki operasi masker N95 palsu besar-besaran di luar negeri. Masker 3M palsu dijual di setidaknya lima negara bagian ke rumah sakit, fasilitas medis, dan lembaga pemerintah.

Asisten direktur investigasi perdagangan global dengan cabang investigasi utama Departemen Keamanan Dalam Negeri, Steve Francis, menyatakan, masker ini memberikan rasa aman yang palsu. "Kami telah melihat banyak penipuan dan aktivitas ilegal lainnya," katanya.

Baca Juga

Pejabat tidak dapat menyebutkan negara bagian atau perusahaan yang terlibat karena penyelidikan sedang dilakukan. Namun, penipuan berusaha mengeksploitasi rumah sakit dan warga yang putus asa dan lelah.

Penyelidik federal mengatakan telah melihat peningkatan situs web palsu yang mengaku menjual vaksin serta obat palsu yang diproduksi di luar negeri dan alat pelindung diri. Skema tersebut menghasilkan produk palsu, tidak seperti penipuan sebelumnya yang lebih berfokus pada penimbunan.

Perusahan 3M, yang berbasis di Maplewood, Minnesota, adalah salah satu produsen masker N95 global terbesar. Produknya telah disetujui oleh Institut Nasional AS untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga dianggap sebagai standar terbaik dalam perlindungan terhadap virus korona.

Perusahaan mengirimkan sekitar 2 miliar masker N95 pada 2020 ketika pandemi melonjak. Ketika bulan-bulan awal pandemi, saat pasokan masker menipis, penipu mulai bermunculan.

"Mereka tidak berasal dari distributor resmi.  Mereka datang dari perusahaan yang benar-benar baru muncul," kata wakil presiden dan wakil penasehat umum 3M, Kevin Rhodes.

Rhodes mendorong fasilitas medis dan bahkan pekerja untuk melihat situs web perusahaan untuk mendapatkan tip tentang cara mengenali barang palsu, yaitu melalui kemasan atau merek dagang yang salah. “Produk ini tidak diuji untuk melihat apakah mereka membuat standar N95. Mereka tidak tertarik untuk mengujinya. Mereka tertarik untuk membuat sebanyak mungkin semurah mungkin," ujarnya.

Sudah lebih dari 1.250 penggerebekan oleh penegak hukum yang mengakibatkan penyitaan 10 juta masker 3M palsu saja. Perusahaan telah mengajukan lebih dari selusin tuntutan hukum atas laporan penipuan, pemalsuan, dan pencungkilan harga.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement