Kamis 11 Feb 2021 05:01 WIB

Viral Pria Jambi Melamar Wanita Asal Inegol, Turki

Momen pertunangan diunggah di akun Twitter, @eseseda98 dan @mutawalli93.

Momen kala gadis Inegol, Turki, Edanur Yildiz (22 tahun) dilamar pemuda Jambi, Muhammad Mutawalli Asshidiqiy (27).
Foto: @eseseda98
Momen kala gadis Inegol, Turki, Edanur Yildiz (22 tahun) dilamar pemuda Jambi, Muhammad Mutawalli Asshidiqiy (27).

REPUBLIKA.CO.ID, INEGOL -- Seorang pria berkewarganegaraan Indonesia dan seorang wanita Turki yang bertemu dua tahun lalu di Indonesia, menyelenggarakan acara pertunangan mereka melalui konferensi video yang dihadiri oleh keluarga di kedua negara tersebut. Momen lamaran itu viral di media sosial.

Edanur Yildiz (22 tahun), yang tinggal di Inegol, Provinsi Bursa, Turki pergi ke Indonesia pada 2019, sebagai bagian dari program pertukaran pelajar. Edanur ketika berada di Indonesia bertemu dengan Muhammad Mutawalli Asshidiqiy (27), yang mengelola sebuah kafe di Provinsi Jambi. Asshidiqiy merupakan alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatra Barat.

Saat persahabatan mereka tumbuh, Yildiz kembali ke Turki, tetapi keduanya tetap berhubungan melalui media sosial. Belakangan, persahabatan mereka berubah menjadi cinta dan pasangan tersebut memutuskan untuk menikah.

Atas persetujuan keluarganya, pemuda Indonesia itu pergi ke Inegol untuk melakukan pertunangan. Karena mahalnya biaya penerbangan ke Turki, keluarga Asshidiqiy tidak dapat menghadiri upacara secara langsung.

Sebagai gantinya, mereka mengadakan upacara adat untuk menikahi gadis itu melalui konferensi video, di mana keluarga calon pengantin laki-laki meminta persetujuan dari keluarga mempelai perempuan. Hal itu juga diikuti dengan upacara pertunangan, dan pasangan tersebut mengunggah momen itu di media sosialnya.

Yildiz, yang melanjutkan studi di Universitas Selcuk, mengatakan, disambut dengan hangat oleh masyarakat selama dua pekan tinggal di Indonesia. Dia mengaku tidak mengalami kesulitan berinteraksi, karena ada pelajar Indonesia yang bisa berbahasa Turki.

“Di Indonesia, saya bertemu Mutawalli. Mutawalli tidak tahu bahasa Turki, karena dia bukan pelajar di Turki,” kata Yildiz kepada Anadolu Agency. "Awalnya, kami hanya berteman, lalu hubungan kami tumbuh, dan ketika menjadi serius, kami memutuskan untuk bertunangan.”

Yildiz mengatakan, keluarganya pada awalnya ragu-ragu tentang hubungan mereka. Sementara ibunya tidak menganggap hubungan itu aneh. Berbeda dengan ayahnya, yang kemudian yakin untuk mendukung pasangan itu. Menurut Yildiz, mereka belum memutuskan negara mana akan menjadi tuan rumah upacara pernikahan.

Asshidiqiy mengatakan, ia belajar sejarah Turki dan Utsmaniyah (Ottoman) selama kuliah. Asshidiqiy juga mengaku mencintai Turki dan rakyatnya."Ketika saya bertanya kepada orang-orang, 'Jalan keluar mana yang harus saya ambil?', Mereka sangat membantu saya. Saya sangat senang mereka mencoba membantu saya,” katanya.

Memperhatikan bahwa dia lebih mencintai Turki ketika dia melihat Istanbul dan Bursa, Asshidiqiy berkata, "Saya suka Turki karena itu adalah negara Muslim, dan presidennya Recep Tayyip Erdogan membantu negara-negara Muslim."

Asshidiqiy mengatakan keluarganya, juga, berubah pikiran tentang hubungan pasangan itu, tetapi karena mereka sering mengadakan konferensi video dengan Yildiz dan keluarganya, kekhawatiran mereka teratasi.

Pantauan Republika, Rabu (10/2), keduanya mengunggah momen pertunangan mereka di akun Twitter masing-masing, yaitu di akun @eseseda98 dan @mutawalli93. Bahkan, Wali Kota Inegol, Alper Taban ikut memberikan selamat atas pertunangan keduanya. Taban mengunggah momen pertemuan dengan pasangan Turki-Indonesia tersebut lewat akun @alpertaban16.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement