Kamis 11 Feb 2021 02:55 WIB

Surabaya Minta RS Swasta Tambah Kapasitas untuk Covid-19

Penambahan kapasitas untuk mengantisipasi peningkatan kasus di Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga mengantre untuk melakukan tes corona atau COVID-19. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Warga mengantre untuk melakukan tes corona atau COVID-19. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang isinya meminta semua rumah sakit swasta yang eksisting menangani Covid-19, untuk menambah kapasitas perawatan. Penambahan kapasitas tempat perawatan pasien Covid-19 tersebut dimaksudkan sebagai langkah antisipatif, jika terjadi peningkatan kasus di Kota Pahlawan.

“Yang semula 25 persen harus menjadi 40 persen, dan ICU yang semula 15 persen, harus nambah jadi 25 persen. Sehingga sekarang ini rumah sakit lagi berusaha menambahkan kapasitasnya untuk menangani Covid-19 di Surabaya,” kata Whisnu di Surabaya, Rabu (10/2).

Pemerintah Kota Surabaya juga terus berupaya mengefektifkan pengendalian Covid-19 dengan mengoptimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakan (PPKM) skala mikro. Whisnu mengatakan, PPKM mikro ini sebenarnya sudah dilakukan secara efektif di Kota Pahlawan. Sebab, leading sektornya ada di tingkat bawah, yaitu Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

Whisnu mengatakan, demi terselenggaranya PPKM skala mikro secara optimal, tingkat kecamatan sebagai komando utama pelaksanaannya. “Sehingga kita Satgas Covid-19 Surabaya, saya bersama jajaran Forpimda akan lebih fokus pada penanganan di tingkat kota,” ujarnya.

Demi keberhasilan program Kampung Tangguh, Whisnu memastikan saat ini pihaknya sedang menyusun skema untuk mempermudah pencairan dana hibah ke Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo itu. Sebab, banyak yang ketakutan untuk menyusun administrasinya.

“Coba nanti kita permudah lagi, asalkan itu untuk kebutuhan penanganan Covid-19 di kampung-kampung, saya kira tidak masalah,” katanya.

Bahkan, kata dia, jika diperlukan, para lurah bersama stafnya memberikan pendampingan kepada Satgas Kampung Tangguh dalam menyusun administrasinya. Menurutnya, dalam pelaksanaan PPKM mikro ini kolaborasi yang luar biasa harus terus dilakukan, karena sebenarnya selama ini sudah menjalankan PPKM mikro itu.

“Jadi tinggal kita pertegas lagi bagaimana proses yang harus dilakukan di kampung tangguh tersebut,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement