Rabu 10 Feb 2021 21:43 WIB

Gunung Kidul Tetap Buka Wisata Saat Libur Imlek

Wisata Gunung Kidul tetap dibuka saat libur Imlek dengan pembatasan pengunjung.

Wisata Gunung Kidul tetap dibuka saat libur Imlek dengan pembatasan pengunjung (Foto: ilustrasi wisata Gunung Kidul)
Foto: Henda Nurdiyansyah/ANTARA
Wisata Gunung Kidul tetap dibuka saat libur Imlek dengan pembatasan pengunjung (Foto: ilustrasi wisata Gunung Kidul)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap membuka seluruh objek wisata pada libur Tahun Baru Imlek 2021, Jumat (12/2). Padahal, biasanya ditutup untuk kegiatan bersih-bersih dan sterilisasi.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukomono di Gunung Kidul, Rabu (10/2), mengatakan, sejak diberlakukan uji coba pembukaan objek wisata untuk umum, khusus Jumat, seluruh objek wisata di Gunung Kidul ditutup untuk umum. Sebab, ada kegiatan bersih-bersih dan upaya sterilisasi guna mencegah penyebaran COVID-19.

Baca Juga

"Pada Jumat (12/2) bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2021, sehingga seluruh objek wisata tetap kami buka," kata Harry.

Namun demikian, ia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait dibukanya objek wisata pada Jumat (12/2) ini karena seluruh objek wisata, khususnya wisata pantai akan menjadi pusat kunjungan wisatawan saat libur nanti. Untuk pengamanan dan pengawasan terhadap protokol kesehatan di area wisata akan ada penambahan personel.

Selain itu, Dinas Pariwisata menambah jumlah 52 personel. Rinciannya, 25 personel berasal dari pegawai di lingkup Dinas Pariwisata, sedangkan sisanya 27 berasal dari luar seperti dari TNI dan Polri.

"Kami memprediksi akan terjadi lonjakan pengunjung pada saat libur Imlek nanti, sehingga kami harus waspadai dengan memperketat pengawasan sehingga protokol kesehatan benar-benar dijalankan di area destinasi wisata,” katanya.

Harry mengatakan, pihaknya belum mendapat instruksi dari Pemda DIY untuk memberlakukan kewajiban menunjukkan surat keterangan rapid test bagi wisatawan. Hal ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Gunung Kidul, namun pihaknya akan tetap melakukan pengawasan secara ketat terhadap protokol kesehatan.

"Sampai saat ini, belum ada perintah untuk melakukan pengetesan secara acak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti mengatakan sejak uji coba pembukaan destinasi sudah membuat kebijakan memperpanjang masa uji coba yang ke sembilan kali. Menurut dia, di dalam pelaksanaan tidak beda jauh dengan kebijakan sebelumnya, yakni adanya penerapan protokol kesehatan di area wisata.

Selain itu, ada juga pembatasan jumlah pengunjung dari kapasitas normal. Sebagai contoh di kawasan Pantai Baron dibatasi jumlah kunjungan sebanyak 7.000 orang per hari.

"Kami akan melakukan pengawasan ketat penerapan protokol kesehatan dengan melibatkan lintas sektoral," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement