Kamis 11 Feb 2021 03:52 WIB

Guardiola Peringatkan City Bisa Alami Hal Seperti Liverpool

Pep Guardiola menekankan tidak ada yang abadi dan sempurna di dunia ini.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: EPA-EFE/Toby Melville
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, meyakini Liverpool masih menjadi salah satu tim terbaik yang pernah ia lihat meski kini penampilan the Reds sedang buruk. Manchester City bahkan melibas habis Liverpool dengan skor 4-1 di Stadion Anfield, Liverpool, Ahad (7/2).

Dengan kemenangan itu, City mengamankan diri di puncak klasemen dengan perbedaan 10 poin dari Liverpool. The Citizens pun masih memiliki satu laga yang belum dimainkan.

Kemenangan atas Liverpool membuat City mencatat 14 laga kemenangan beruntun di semua kompetisi. Namun Guardiola mengakui bahwa apa yang dialami oleh Liverpool bisa terjadi pada timnya.

"Ini tidak sulit karena kami tahu ketika kami dengan cepat mengantisipasi apa yang akan datang. Olahraga memperlihatkan Anda apa yang terjadi di masa lalu dan menghukum Anda dengan itu," kata Guardiola dilansir dari laman Liverpool Echo, Rabu (10/2).

Guardiola melihat kenyataan apa yang terjadi di tubuh Liverpool. The Reds jatuh ketika 68 laga tanpa kalah dipatahkan dan tiga laga kandang setelahnya berakhir dengan kekalahan.

"Liverpool tetap menjadi salah satu tim terbaik yang pernah saya lihat dalam hidup saya dan mampu membuat 68 laga tak terkalahkan di kandang yang luar biasa, menang dengan selisih besar, menang di menit-menit akhir selama tiga musim tanpa satu kekalahan, kemudian tidak tahu kenapa, tiga kekalahan berturut-turut mereka alami," jelas Guardiola.

Guardiola mengingatkan apa yang terjadi di Liverpool bisa terjadi di Manchester City kapan saja. Dia mengakui semua bisa terjadi dalam setiap pertandingan.

"Itu bisa terjadi dalam satu pekan, Anda bisa kalah tiga atau empat pertandingan langsung setelah rekor tak terkalahkan. Jika itu terjadi, kami memikirkan sesuatu yang tak akan terjadi dan hanya menuliskan kata-kata bagus karena kami memenangkan pertandingan, kami adalah tim yang sama seperti dulu," kata Guardiola.

Guardiola mencontohkan bagaimana City gagal mendapatkan gelar Liga Champions pada musim lalu. Di sisi lain, City yang pernah memenangkan juara liga pun dipaksa untuk menghadapi serangkaian pertandingan berat secara beruntun. Seperti bertemu Tottenham Hotspur dan Everton.

"Banyak hal berubah. Saya mengerti mengapa orang membicarakannya. Kami belum memenangkan apapun, kami bukan juara. Tapi cara terbaik untuk menghindari diskusi ini adalah dengan memikirkan berikutnya, mencoba mengalahkan mereka untuk melanjutkan perjalanan dan sadar bahwa kami bisa kalah besok, lusa, atau seterusnya," kata Guardiola.

Guardiola menekankan tidak ada yang abadi dan sempurna di dunia ini. Dia menyebut prestasi yang pernah diraih oleh timnya tidak menjamin akan selamat di kemudian hari.

"Kami harus fokus pada pertandingan berikutnya, selalu dalam karier saya dengan tim, kami berpikir seperti ini. Ini akan sulit besok dan kemudian sangat sulit melawan Tottenham. Saya tahu itu sekarang, untuk itu kami persiapkan cara terbaik bagi tim untuk meraih kemenangan lagi," kata Guardiola

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement