Rabu 10 Feb 2021 17:23 WIB

Bantu UMKM, ASN Diinstruksikan Belanja ke Borongdong.id

ASN dan PNS tidak terdampak karena digaji menggunakan uang negara

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan grand launching borongdong.id, marketplace bagi UMKM Jabar, dalam acara di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/2/2021)
Foto: humas pemprov Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan grand launching borongdong.id, marketplace bagi UMKM Jabar, dalam acara di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (10/2/2021)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berinovasi menyelamatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan ekonomi kreatif (ekraf), yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menghadirkan marketplace bernama borongdong.id.

Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, borongdong.id ini pertolongan masyarakat Jabar kelas menengah atas yang jumlahnya sekitar 30 persen untuk menggerakan ekonomi 70 persen masyarakat yang tangannya ada di bawah. "Jadi, di tengah pandemi ini yang menengah bawah dikasih Bansos, dan menengah atas banyak memberi serta belanja," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, kelompok 30 persen kelas menangah atas ini adalah kelompok yang pendapatannya tak terlalu terdampak. Salah satu profesinya ASN dan PNS. Mereka, tak terdampak karena tak bergantung dari daya beli karena digaji menggunakan uang negara."Total ASN di Jabar kan ada 330 ribu.  Ini kalau dikelola, ASN belanja Rp 100 ribu saja sudah berapa miliar transaksinya," kata Emil.

Emil meminta semua mau menyisihkan dengan membeli yang dibutuhkan. "Saya intruksikan jangan hanya ASN yang membeli produk UMKM di borongdong.id tapi dikampanyekan juga ke BUMD," papar Emil seraya mengatakan ada 1.500 produk yang dijual di borong.id hingga akhir tahun.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik, ia mengajak pelaku UMKM dan ekraf untuk memasarkan produknya dan menjadi mitra borongdong.id. "Akan ada banyak manfaat yang bisa diambil kalau bergabung dengan borongdong.id. Salah satunya kepastian akan pembeli," katanya.

Dedi mengatakan, walaupun baru diluncurkan tapi sudah ada 362 pengguna marketplace borongdong.id dari ASN dan 260 dari masyarakat umum. Selain kepastian pasar, kata Dedi, ada sejumlah keuntungan yang akan didapatkan pelaku UMKM dan ekraf. Pertama, tidak perlu memiliki toko offline dan dengan barang secukupnya sudah dapat berjualan. 

Kedua, kata dia, tidak perlu repot mencari pembeli karena borongdong.id menargetkan pembeli yang memiliki daya beli baik. Ketiga, tidak perlu mengurus pengiriman dan menanggung biaya karena sudah termasuk fasilitas sistem. 

Sementara menurut Kepala Pewakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto, perekonomian Jawa Barat triwulan IV 2020 tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan III 2020 meskipun masih dalam tekanan kontraksi akibat pandemi yang masih terjadi. Secara triwulanan, perekonomian Jawa Barat mencatat pertumbuhan positif sebesar 0,22 persen (qtq). Untuk keseluruhan tahun 2020 perekonomian Jawa Barat mengalami kontraksi sebesar -2,44 persen (yoy).  "Namun sejalan dengan arah di 2020, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2021 diperkirakan tetap terus membaik," katanya. 

Menurutnya, peningkatan kondisi perekonomian global yang tercermin dari kenaikan Purchasing Manager Index (PMI) negara mitra dagang Jawa Barat, khususnya Amerika Serikat, mencerminkan indikasi perbaikan dari sisi eksternal ini tentunya perlu didukung oleh penguatan permintaan domestik.  Khususnya, konsumsi masyarakat yang memiliki kontribusi paling tinggi (66,04 persen) terhadap perekonomian Jawa Barat. 

Hera menilai, kegiatan launching borongdong yang digagas Gubernur Jawa Barat ini selaras dengan rekomendasi Bank Indonesia. Yakni, mendorong sisi demand (konsumsi masyarakat) dengan melibatkan Aparat Sipil Negara (ASN) untuk berbelanja, untuk mendukung penguatan sisi supply yang bersumber dari produk lokal produksi UMKM. "Sekaligus implementasi rekomendasi pemulihan ekonomi Jawa Barat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement