REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Prodi Akuntansi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sukses meraih jawara Enterprise Resource Planning Simulation (ERPsim) Competition Asia Pacific Japan Cup 2020. Digelar SAP University Alliance Asia Pacific pada 28 Januari-5 Februari 2021.
Tim UII terdiri dari Tedi Yudi Permadi, Muhammad Shohibul Mabruri, Afthar Falahziez Anfasa Firdaus, Muhammad Falah, dan Agasta Amaliya. Dengan latihan keras, kerja sama yang solid, dan motivasi tinggi mereka berhasil meraih company valuation tertinggi.
Direktur ERP Competence Center UII, Dra Isti Rahayu mengatakan, kompetisi ERPsim diikuti 23 perguruan-perguruan tinggi dari kawasan Asia Pasifik. Di antaranya, Australia, Hongkong, Vietnam, Indonesia, India, Philipina, Thailand, Korea.
Kompetisi dilakukan secara virtual memakai SAP Fiori. Kompetisi dilakukan dua tahap yaitu penyisihan dan final. Tim Akuntansi Universitas Islam Indonesia sukses meraih juara disusul University of Melbourne, Australia dan Nha Trang University, Vietnam.
"Melalui prestasi ini, tim mahasiswa Akuntansi UII berhak memenangkan voucher 800 dolar Australia dan certificate of achievement dari Hec Montreal," kata Isti.
Tim mahasiswa Akuntansi UII sudah berkali-kali memenangkan kompetisi ERP tingkat dunia. Pada 2017, menjuarai World Champion ERP-SIM, mendominasi ERPsim SAP APJ Cup 2018, runner up ERMC International Grand Final 2019 dan jawara ERMC 2020.
ERPsim sendiri merupakan game simulasi bisnis menggunakan ERP-SAP dan SAP S/HANA. Mahasiswa memiliki pengalaman mengelola perusahaan virtual di pasar yang kompetitif menggunakan ERP-SAP, sehingga mampu meningkatkan pemahaman tentang proses bisnis
Mahasiswa turut meningkatkan pemahaman sistem ERP digunakan secara efektif untuk mengelola perusahaan. Pada ERPsim ini, mahasiswa memakai sistem SAP/HANA untuk menginput, melakukan analisis data, dan evaluasi untuk memenangkan persaingan.
"ERP merupakan salah satu mata kuliah unggulan di Prodi Akuntansi UII yang telah diajarkan dalam kurikulum sejak 2006 menggunakan ERP-SAP," ujar Isti.
Mewakili tim mahasiswa, Afthar Falahziez menuturkan, selama pandemi ini komunikasi sedikit terhambat karena dilakukan daring. Tapi, mereka tetap berusaha dan tidak menyerah meraih juara dan selalu menyamakan visi misi dengan latihan setiap hari.
Awalnya, yang kami lakukan hanya latihan dan latihan karena yakin tim universitas lain pasti melakukan sama. Bahkan, kata Afthar, mereka tidak percaya bisa meraih juara karena sempat bingung harus memakai strategi yang paling tepat dijalankan.
"Alhamdulillah, setiap usaha diiringi doa tidak akan mengkhianati hasil dan akhirnya bisa membawa kami jadi juara. Semoga ke depan terus maju dan mempertahankan gelar juara di ajang apapun, sehingga selalu membanggakan almamater UII," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
