Rabu 10 Feb 2021 14:21 WIB

Masalah Keamanan, PLN Belum Layani Intan Jaya

PLN sudah bicara dengan Pemkab Intan Jaya, tapi terhenti karena masalah keamanan.

Petugas PLN Jayapura (ilustrasi). PLN mengaku belum melayani jaringan kelistrikan Kabupaten Intan Jaya karena persoalan keamanan.
Foto: Indrayadi TH/ANTARA
Petugas PLN Jayapura (ilustrasi). PLN mengaku belum melayani jaringan kelistrikan Kabupaten Intan Jaya karena persoalan keamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) menyatakan hingga kini belum melakukan pelayanan di Kabupaten Intan Jaya karena berbagai faktor. Salah satunya masalah keamanan.

Senior Manager Perencanaan PT PLN UIWP2B Lambas Pasaribu, mengatakan, selain faktor keamanan, sulitnya mobilisasi peralatan menjadi dua penyebab utama belum terlayaninya listrik di Kabupaten Intan Jaya. "Pembicaraan dengan pemerintah daerah setempat untuk PLN masuk beroperasi di Intan Jaya sudah dirintis dengan pemerintah kabupaten sejak 2018," kata Lambas di Jayapura, Papua pada Rabu (10/2). 

Baca Juga

Menurut Lambas, pembicaraan sudah sampai tahap finalisasi. Namun, karena ada kendala keamanan, prosesnya terhenti.

"PLN dipastikannya siap melistriki Kabupaten Intan Jaya bila situasi keamanan telah kondusif," ujarnya.

Dia menjelaskan, pada prinsipnya PLN sangat terbuka untuk membahas kembali rencana ini bila kondisi Intan Jaya sudah mulai kondusif.

Sebelumnya, Pemkab Intan Jaya mengklaim mesin pembangkit listrik milik pemkab sudah hampir dua tahun tidak bisa dioperasikan karena ada komponen mesin yang dicuri.

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengatakan, pemerintah daerah setempat memiliki sebuah mesin pembangkit listrik yang digunakan untuk melistriki Sugapa. Namun, kondisinya kini tidak bisa dioperasikan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan PLN agar ke depan perusahaan milik negara tersebut yang akan mengelola jaringan kelistrikan di Intan Jaya," kata Natalis.

Dia menambahkan, Pemkab Intan Jaya kini sedang membangun komunikasi dengan PLN yang akan mengelolanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement