Rabu 10 Feb 2021 13:26 WIB

1.520 Mahasiswa FKIP UMS Ikuti KKN-Dik di Masa Pandemi

KKN dik akan dilakukan selama dua bulan.

Universitas Sebelas Maret
Universitas Sebelas Maret

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sebanyak 1.520 mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKNDik) di masa pandemi Covid-19. KKN kali ini mengalami perubahan dari yang sebelumnya hanya KKNDik kini menjadi KKNDik MKPT MP (Masyarakat, Komunitas, Perintis, Tematik, Masa Pandemi).

Dekan FKIP UMS, Harun Joko Prayitno mengatakan KKNDik MKPT MP merupakan adaptasi dari perubahan era pembelajaran abad 21 yang bertumpu pada komunikasi dan komputasi global di tengah masa pandemi.

Baca Juga

"Kegiatan ini juga sekaligus sebagai bentuk integrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemendikbud ke dalam mata kuliah yang bertujuan untuk mendewasakan dan memandirikan dalam kerangka untuk mewujudkan pendidikan holistik untuk hidup, kehidupan, penghidupan, dan untuk berkehidupan bermasyarakat secara luas," kata Harun seperti tertulis dalam siaran pers, Rabu (10/2).

KKNDik MKPT MP periode ini mengambil tema utama "Menghadirkan Pendidikan Masa Pandemi". KKNDik kali ini diikuti oleh 1.466 mahasiswa yang terbagi ke dalam 395 kelompok untuk sasaran masyarakat pendidikan dan 54 mahasiswa untuk sasaran masyarakat mandiri.

Harun menjelaskan, para mahasiswa yang ikut KKNDik MKPT MP tersebut selama dua bulan mulai 1 Februari - 6 Maret 2021 akan menghadirkan pendidikan di tengah pandemi ini ke berbagai daerah di Indonesia dan juga luar negeri. Daerah di Indonesia yang disambangi yakni, Aceh (Aceh Singkil), Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat (Pangandaran), Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sedangkan daerah di luar negeri yang di sambangi yakni Mayo dan Pattani Thailand.

Sebelum pelepasan mereka terlebih dahulu diberi pembekalan pihak kampus. Salah satunya yakni oleh Lincolin Arsyad selaku Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, yang menyampaikan tentang pentingnya mahasiswa FKIP UMS sebagai calon guru sudah seharusnya dekat dengan masyarakat pendidikan.

Lincolin juga memberikan bekal terkait pentingnya calon guru untuk selalu dapat beradaptasi dan berinovasi dalam konteks pendidikan global yang selalu berubah.

Rektor UMS, Sofyan Anif, menyatakan, pengalaman lapangan dengan berbagai persoalan pendidikan untuk dipecahkan dari perspektif pendidikan, merupakan sumber pembelajaran yang paling penting dalam menyiapkan menjadi calon guru yang profesional, berkepribadian Islami, dan sebagai penggerak serta perubahan pendidikan dalam konteks luas.

Program KKN ini, kata Sofyan Anif, dilaksanakan dengan tetap berpedoman pada kehidupan yang Islami, profesional, protokol kesehatan, pola hidup bersih sehat (PHBS), iman nutrisi imun (INI), dan menghormati kearifan budaya lokal masyarakat sasaran KKNDik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement