Rabu 10 Feb 2021 10:02 WIB

Menag  Dukung Kemandirian Pesantren

Tantangan pesantren saat ini mencapai kemandirian secara finansial.

Pengurus Pondok Pesantren Motivasi Indonesia melakukan audiensi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin  (8/2).
Foto: Dok Pesantren Motivasi Indonesia
Pengurus Pondok Pesantren Motivasi Indonesia melakukan audiensi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pondok Pesantren Motivasi Indonesia yang dipimpin langsung oleh pengasuhnya, KH  Ahmad Nurul Huda Haem, melakukan audiensi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas  di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin  (8/2).

Audiensi berlangsung dengan hangat, akrab, semangat dan sarat gagasan. KH Nurul Huda didampingi tiga guru Pondok Pesantren Motivasi Indonesia. Pesantren itu berlokasi di Setu, Bekasi, Jawa Barat. 

"Ini audiensi paling progresif yang saya rasakan. Gus Menteri benar-benar pribadi humble dan apresiatif.  Apalagi saat Pesantren Motivasi Indonesia menyampaikan program yang sudah berjalan yaitu sebagai pusat distributor produk UKM di Kabupaten Bekasi,"  kata  KH  Ahmad Nurul Huda Haem, atau  biasa disapa Kiai Enha, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (9/2).

Menteri agama  sangat antusias mendengar program Pesantren Motivasi Indonesia.  Ia  mengaku teringat pesan Presiden Jokowi sesaat setelah dirinya dilantik sebagai menteri.

"Saya dipanggil khusus oleh Pak Presiden mengenai kemandirian pesantren. Bahkan saya  diberikan waktu sangat pendek, konsep kemandirian pesantren ini harus selesai dalam enam bulan,”  ujar Yaqut.

Menurut menag, program Pesantren Motivasi Indonesia sebagai pusat distributor produk UKM Kabupaten Bekasi bisa menjadi pilot project dan ditularkan ke pondok pesantren lain. “Tantangan pesantren saat ini adalah bagaimana mencapai kemandirian secara finansial,” tuturnya. 

Kiai Enha menjelaskan mengapa dirinya sangat antusias terhadap UMKM. Menurutnya, dengan menggandeng UMKM di sekitar pesantren bukan hanya akan menghidupkan ekonomi warga,  tetapi juga berbagi peran dengan jelas dan sama-sama menguntungkan.  “UMKM bisa fokus pada produksi dan pesantren memasarkan,” kata Kiai Enha yang juga ketua Divisi Usaha Lembaga Dakwah (LD) PBNU. 

Saat ini, kata dia,  ada dua konsep pemasaran yang dilakukan, offline dan online. Secara offline, Pesantren Motivasi telah membangun gerai PMI Mart sebagai pusat distributor produk UKM.

“Secara online Strategi pemasaran yang digunakan dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing) dan sosial media,” tuturnya. 

Selain itu, Kiai Enha juga melaporkan kepada menteri agama, bahwa Pesantren Motivasi Indonesia memiliki dua bisnis utama yang menjadi penopang kemandirian pesantren. Pertama adalah Arsy Buana Travelindo yang bergerak dalam bidang  jasa pariwisata yang saat ini tengah dalam proses Initial Public Offering (IPO) dan dalam waktu dekat akan segera melantai di pasar modal. 

Kedua, UKM yang memproduksi roti, kopi dan sabun. “Untuk produksi roti, Pesantren Motivasi mendapat dukungan penuh dari Bogasari Baking Center,” paparnya. 

Menteri agama, kata Kiai Enha,   sangat antusias dan memberikan apresiasi kepada Pesantren Motivasi Indonesia. Ia berharap  Pesantren Motivasi Indonesia dapat menginspirasi pesantren-pesantren lain.

“Secara khusus Pak Menteri juga mengundang Pesantren Motivasi untuk terlibat dalam Forum Group Discussion (FGD) mengenai pengembangan ekonomi Pesantren yang akan diselenggarakan selama dua hari di Jakarta,” ungap Kiai Enha. 

Kiai Enha mengemukakan, pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia telah terbukti berhasil bukan hanya mencetak kader ulama yang mumpuni dalam ilmu agama dan life skill . Pesantren juga terbukti mampu bertahan dalam  kemandirian ekonomi yang dinisiasi oleh para pengasuhnya. “Karenanya pesantren harus adaptif dengan perkembangan zaman,” ujanya. 

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Enha juga melaporkan kepada menteri agama bahwa Pesantren Motivasi Indonesia  tengah mempersiapkan perusahaannya melantai di bursa saham. Pesantren Motivasi Indonesia  juga mulai memperkenalkan trading saham untuk para guru dan santri senior. 

“Kami berupaya menjadikan program ini berdaya jangkau luas.  Divisi usaha yang berada di bawah Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah menyelenggarakan program Ngaji Saham untuk para kiai, santri dan kalangan Nahdhiyyin,” tuturnya. 

Menteri agama cukup terkejut mendengar program ini dan memberikan dukungannya agar terus dilanjutkan.  "Pesantren harus melek pasar modal, santri juga bisa menjadi trader", demikian ungkap Yaqut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement