Rabu 10 Feb 2021 10:02 WIB

IHSG Diperkirakan Melemah Nantikan Kepastian Stimulus AS

Pelemahan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa global.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada perdagangan hari ini, Rabu (10/2). Indeks saham menguat 0,10 persen ke posisi 6.187, 92 setelah sebelumnya beberapa kali jatuh ke zona merah.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada perdagangan hari ini, Rabu (10/2). Indeks saham menguat 0,10 persen ke posisi 6.187, 92 setelah sebelumnya beberapa kali jatuh ke zona merah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada perdagangan hari ini, Rabu (10/2). Indeks saham menguat 0,10 persen ke posisi 6.187, 92 setelah sebelumnya beberapa kali jatuh ke zona merah. 

Pergerakan IHSG ini sejalan dengan indeks saham Asia yang dibuka beragam pagi ini. Pada perdagangan semalam, saham utama Wall Street juga ditutup beragam. Nasdaq menjadi satu-satunya indeks yang menguat signifikan, sedangkan S&P 500 dan DJI berakhir di zona merah. 

Baca Juga

Sejalan dengan pergerakan bursa global tersebut, Phillip Sekuritas Indonesia pun memperkirakan IHSG akan bergerak melemah hari ini. "Investor masih memantau perkembangan stimulus ekonomi Amerika Serikat (AS)," tulis Phillip Sekuritas Indonesia, dalam risetnya, Rabu (10/2). 

Untuk hari ini, investor menantikan rilis data inflasi bulan Januari China dan inflasi bulan Januari AS. Investor juga akan menantikan presentasi oleh ketua the Fed Jeorme Powell dalam sebuah acara webminar nanti malam.

Secara garis besar, reli di pasar saham global di dorong oleh fenomena Reflation Trade. Investor mempertimbangkan kembali seberapa banyak belanja pemerintah, likuiditas dari bank sentral serta optimisme atas vaksinasi akan melambungkan harga minyak, valuasi saham dan juga laju inflasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement