Rabu 10 Feb 2021 09:56 WIB

Tesla Tertarik Investasi di Energy Storage

Tesla lebih tertarik berinvestasi di Energy Storage System.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa rencana investasi Tesla di Indonesia bukanlah soal EV Battery. Ia mengatakan, Tesla lebih tertarik dalam Energy Storage System (ESS).
Foto: Ding Ting/Xinhua via AP
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa rencana investasi Tesla di Indonesia bukanlah soal EV Battery. Ia mengatakan, Tesla lebih tertarik dalam Energy Storage System (ESS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Tesla  tertarik berinvestasi dalam Energy Storage System (ESS).

"Tesla itu berminatnya di energy storage system (ESS). Dia datang ke Indonesia karena melihat ada potensinya," kata Nicke, Selasa (9/2).

Baca Juga

Nicke menyebut bisnis ESS sangat menjanjikan di Indonesia seiring dengan dorongan pemerintah untuk memperbanyak PLTS di Indonesia. Tesla melihat dengan gencarnya PLTS maka Indonesia perlu teknologi penyimpanan energi.

Nicke menjelaskan ESS bisa menyimpang energi listrik yang dihasilkan dari PLTS. Selain itu, ESS juga bisa menjadi tempat penyimpan battery cell yang dibutuhkan motor dan kendaraan listrik.

"Ini yang membuat Indonesia menarik bagi Tesla. ESS ini juga akan dibutuhkan di Indonesia ke depan," ujar Nicke.

Apalagi, ia menyebut potensi bisnis motor listrik di Indonesia bakal lima kali lipat dibandingkan mobil listrik. Karena itu, keberadaan energy storage system bakal banyak dibutuhkan, sehingga Pertamina pun tertarik berbisnis di lini ini.

"ESS ini pasar yang besar, Pertamina pun masuk ke sana ke depannya," ujar Nicke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement