IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Maqam Ibrahim atau tempat berdirinya Nabi Ibrahim AS saat membangun kembali Ka’bah. Bentuknya adalah semacam prasasti yang berada di sebelah timur Kabah.   

Dikutip dari buku Bekal Haji karya Ustadz Firanda Andirja, Maqam Ibrahim bukan hanya untuk diusap-usap, melainkan tempat untuk melaksanakan sholat bagi orang yang selesai bertawaf. Umar bin Khattab RA berkata,

عن أنس بن مالك قال، قال عمر بن الخطاب: قلت: يا رسول الله, لو اتخذت المقام مصلى! فأنـزل الله: واتخذوا من مقام إبراهيم مصلى 

"Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kita menjadikan sebagian Maqam Ibrahim tempat sholat?' Maka, turunlah firman Allah: 'Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat sholat.’ (QS Al-Baqarah: 125)...." (HR Al-Bukhari).

Inilah yang dipraktikan Nabi ﷺ yang sholat di belakang Maqam Ibrahim setelah menyelesaikan tawaf. Ibnu Umar RA berkata:

"Nabi ﷺ datang, lalu tawaf sebanyak tujuh kali dan sholat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Lalu, beliau tawaf/sai di antara as-Shafa dan al-Marwa." (HR Al-Bukhari). Sementara itu, Qatadah RA berkata:

إنما أمروا أن يصلوا عنده، ولم يؤمروا بمسحه. ولقد تكلفت هذه الأمة شيئا ما تكلفته الأمم قبلها. ولقد ذكر لنا بعض من رأى أثر عقبه وأصابعه, فما زالت هذه الأمم يمسحونه حتى اخلولق وانمحى

"Mereka hanya diperintahkan untuk sholat di sisi Maqam Ibrahim dan tidak diperintahkan untuk mengusapnya. Sungguh umat ini telah berlebihan melakukan sesuatu yang dilakukan oleh umat-umat sebelumnya. Sebagian orang yang telah melihat bekas kaki dan jari-jari kaki Ibrahim telah bercerita kepada kami. Akan tetapi, umat ini terus mengusapnya sehingga hilanglah bekas tersebut." (Tafsir At-Thabari).    

Ikuti Whatsapp Channel Republika