Rabu 10 Feb 2021 06:44 WIB

Kisah Wanita Pertama yang Nobatkan Dirinya Firaun Mesir 

Terdapat wanita pertama yang menobatkan dirinya sebagai firaun di Mesir

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat wanita pertama yang menobatkan dirinya sebagai firaun di Mesir. Ilustrasi piramida Mesir
Foto: EPA-EFE/MOHAMED HOSSAM
Terdapat wanita pertama yang menobatkan dirinya sebagai firaun di Mesir. Ilustrasi piramida Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selama 3000 tahun sejarah Mesir kuno, Hatshepsut adalah wanita ketiga yang menjadi firaun. Namun dia adalah wanita pertama yang mendapatkan kekuatan dan otoritas penuh untuk posisi ini, dan tidak ada wanita seperti dia yang datang sampai 14 abad kemudian ketika Cleopatra naik takhta.

Bangkitnya Hatshepsut ke tampuk kekuasaan tidak mudah. Dia harus menikahi saudara laki-lakinya pada awalnya, kemudian menantang "keputusan para dewa". Lalu mengaku sebagai putri dewa matahari, dan menggambarkan dirinya sebagai firaun laki-laki dengan janggut dan otot untuk mendapatkan dukungan dari para korbannya. 

Baca Juga

Hatshepsut adalah putri sulung Firaun Thutmose I dan Ratunya, Ahmose. Ketika ayahnya meninggal, takhta akan jatuh ke Hatshepsut tanpa keraguan jika aturan itu diwariskan kepada wanita di Mesir kuno. 

Saat itu ada klaim bahwa dewa Mesir mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa peran raja tidak ditugaskan untuk seorang wanita, dan kemungkinan besar bahwa siapa pun yang memberlakukan "keputusan" para dewa itu adalah politisi pria. 

Tetapi, Hatshepsut tetap berusaha dan berupaya menemukan jalan menuju takhta raja itu. Kemudian Hatshepsut menikah dengan pewaris takhta, Tuthmose II, yang merupakan saudara tirinya dari ayah firaun. Seperti diketahui, saat itu pernikahan persaudaraan adalah hal yang biasa. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kemurnian dari dinasti yang berkuasa. 

Thutmose II memerintah bersama istrinya...

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement