Selasa 09 Feb 2021 22:40 WIB

'Tsunami Himalaya', Puluhan Pekerja Terjebak di Terowongan

Diperkirakan 35 pekerja terjebak di terowongan area pembangunan PLTA Tapovan India.

Rep: Idealisa Masyafarina/ Red: Yudha Manggala P Putra
Personil National Disaster Response Force (NDRF) melakukan operasi penyelamatan dari pintu masuk terowongan yang tertutup lumpur dan puing-puing di dekat proyek PLTA Dhauliganga yang rusak di distrik Chamoli, Uttarakhand, India, Selasa (9/2).
Foto: EPA-EFE/RAJAT GUPTA
Personil National Disaster Response Force (NDRF) melakukan operasi penyelamatan dari pintu masuk terowongan yang tertutup lumpur dan puing-puing di dekat proyek PLTA Dhauliganga yang rusak di distrik Chamoli, Uttarakhand, India, Selasa (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim penyelamat berjuang membebaskan sekitar 35 pekerja konstruksi yang terperangkap di dalam terowongan di India. Puluhan pekerja itu terjebak setelah bendungan pembangkit listrik tenaga air Tapovan yang sedang mereka kerjakan terdampak sapuan banjir besar, pascagletser runtuh ke sungai Himalaya dua hari lalu.

Para pekerja itu termasuk di antara 197 orang yang dilaporkan hilang. Pejabat pemerintah mengatakan banyak penduduk setempat berhasil lari ke tempat lebih tinggi setelah mendengar gemuruh air mengalir menuruni lembah. Namun tidak halnya untuk para pekerja.

"Para pekerja di terowongan mungkin tidak mendengar apa-apa dan terjebak," kata pejabat itu dikutip Reuters, Selasa (9/2).

Bencana yang dijuluki 'Tsunami Himalaya' oleh media India tersebut menghancurkan jembatan, memotong akses ke desa, dan jalur bekas lanskap pegunungan. Para pejabat mengatakan sebagian besar yang dilaporkan hilang adalah pekerja paruh waktu di proyek PLTA Tapovan Vishnugad, di mana terowongan itu berada. Atau di Rishiganga, bendungan kecil yang tersapu banjir.

Menggunakan buldoser, tentara telah memindahkan batu yang menyumbat mulut terowongan sepanjang 2,5 km tersebut. Penyelamat, terlihat dalam video, juga tengah berupaya memeriksa ketinggian air di dalamnya.

"Tim penyelamat berharap dapat membuka terowongan pada Selasa sore," kata Ashok Kumar, direktur jenderal polisi di negara bagian Uttarakhand.

Peralatan pencitraan termal juga telah dikerahkan untuk membantu menemukan calon korban selamat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement