Selasa 09 Feb 2021 21:25 WIB

China Sebut Latihan Militer AS di LCS Ganggu Stabilitas

Dua kelompok kapal induk AS melakukan latihan militer gabungan di LCS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Kapal tempur AS di Laut China Selatan.
Foto: US Navy
Kapal tempur AS di Laut China Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mengomentari latihan militer yang dilakukan dua kapal induk Amerika Serikat (AS) di Laut Cina Selatan (LCS) pada Selasa (9/2). Beijing menilai kegiatan itu tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

"AS sering mengirim kapal dan pesawat ke LCS untuk melenturkan ototnya. Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin, dikutip laman resmi Kemlu China.

Baca Juga

Dia menekankan China selalu menghormati kebebasan navigasi dan penerbangan yang dinikmati semua negara di LCS sesuai hukum internasional. "Namun kami menentang segala upaya untuk merusak kedaulatan dan keamanan China serta mengganggu perdamaian dan ketenangan dengan dalih 'kebebasan navigasi'," ujar Wang.

Dua kelompok kapal induk AS melakukan latihan militer gabungan di LCS pada Selasa. "Theodore Roosevelt Carrier Strike Group dan Nimitz Carrier Strike Group melakukan banyak latihan yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara aset serta kemampuan komando dan kontrol," kata Angkatan Laut AS, menandai operasi kapal induk ganda pertama di perairan yang dipersengketakan tersebut sejak Juli 2020.

Komandan Nimitz Carrier Strike Group Laksamana Muda Jim Kirk mengisyaratkan bahwa latihan itu digelar untuk menandakan bahwa LCS adalah wilayah perairan internasional. "Kami berkomitmen untuk memastikan penggunaan yang sah dari laut yang dinikmati semua negara berdasarkan hukum internasional," ujarnya.

Pada 23 Januari lalu sekelompok kapal perang AS yang dipimpin kapal induk USS Theodore Roosevelt memasuki wilayah LCS. "Setelah berlayar melalui perairan ini selama 30 tahun karier saya, sangat menyenangkan berada di LCS lagi, melakukan operasi rutin, mempromosikan kebebasan laut, dan meyakinkan sekutu dan mitra," kata Laksamana Muda Doug Verissimo.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement